Showing posts with label wisata. Show all posts

Staycation : Another Vacation Style

Wuhuuu. Weekend is almost here. Bagi para company slave (baca : karyawan perusahaan) macam saya, weekend adalah salah satu surga dunia. Kebahagiaan haqiqi karena bisa seharian mager di rumah sembari nonton drama korea, nonton youtube, atau sekedar baca novel di beranda rumah. Tapi, weekend kadang bikin sedih juga. Ini karena cuma di dua hari ini kita bisa travelling. Semacam sayang banget kalo pergi jauh cuma 2 hari kan? Tapi apalah daya, jatah cuti juga terbatas. Do you feel the same?


Bagi saya, travelling itu berarti pergi ke tempat jauh. Mencoba merasakan aura berbeda dari tempat yang jauh dari rumah. Merasakan budaya, bahasa, dan suasana yang berbeda dari yang kita rasakan sehari-hari. Travelling berarti pergi ke tempat jauh, minimal ke kota sebelah. Mencicipi makanan khasnya, merasakan terik mataharinya, dan mengamati bahasa tubuh para penduduk aslinya. Tapi ya itu, setelah tercatat sebagai karyawan, travelling menjadi dibatasi oleh waktu. Hhu.

Tapi, hei. Ada cara baru untuk berlibur lohh selain travelling. Staycation namanya. Unik ya? Istilah ini pertama kali dikenalkan oleh seorang komedian Kanada pada tahun 2005. Istilah ini adalah gabungan dari kata Stay dan Vacation. Yap. Berlibur dengan tetap tinggal di rumah. Siapa sih yang bakal bilang rumah itu bukan tempat yang menyenangkan? Rumah adalah tempat pulang yang paling dirindukan (Ibuuuk, Kida kangen. *malah curhat). Makanya, berlibur dengan tetap berada di rumah itu bukan hal yang tidak menyenangkan kan?

 
Poin dari Staycation ini adalah bagaimana membuat seisi rumah bersama-sama melakukan hal yang menyenangkan. Yang tidak biasa kalian lakukan sehari-hari. Misal bikin barbeque party di kebun belakang rumah, nonton film bareng dengan proyektor jadi bak pergi ke bioskop sembari nyemil homemade popcorn bikinan ibu, berendam seru di kolam renang portable (kolam renang plastik) jumbo, atau main uno brick bareng Bapak-Ibu dan para saudara juga boleh.


Nah, tidak hanya berdiam di rumah, Staycation juga dapat diartikan dengan berlibur di dalam kota atau ke tempat yang mudah dijangkau. Parameternya adalah ke tempat dimana kita tidak harus menyewa penginapan untuk bermalam. Hhe. Beberapa alternatif yang bisa kamu pilih antara lain :
1. Pergi ke museum kota
2. Piknik ke taman kota
3. Pergi ke car free day festival
4. Pergi ke tempat wisata dalam kota

Nah, Staycation tipe kedua ini yang saya dan suami lakukan saat libur panjang akhir tahun kemarin. Kami Staycation ke Pacet Hill, Mojokerto. Untuk mencapai tempat wisata baru di daerah Claket, Mojokerto ini kami butuh waktu sekitar 30 menit saja. Ada apa sih di sana?

 

Target awal mengajak suami Staycation adalah menghirup udara pegunungan yang sejuk. Yapp. Daerah Pacet, Claket yang merupakan kaki gunung Penanggungan membuat area ini sejuk dan berangin kencang. Naik motor 60 km/jam udah berasa naik motor 120km/jam. Hhi. Gegara angin itu, saya bolak-balik menyusup di bahu Mas Suami untuk mengecek kecepatan, sampai akhirnya dia bilang, "Kayak kenceng banget ya motornya, padahal ini pelan loh."

Selain butuh udara sejuk, saya juga butuh bernarsis ria. Yapp. Tempat wisata yang pembangunannya belum 100% ini menawarkan banyak spot untuk berfoto. Yang paling terkenal sih akar cinta itu. Eh apasih namanya? Pokoknya spot yang terbuat dari akar-akar pohon dibentuk hati itu lohh. Ini beberapa foto yang berhasil kami ambil :





Nah, selain untuk berfoto, tempat ini juga menyewakan berbagai tempat glamping (glamour camping), bahkan ada juga rumah pohon yang disewakan. Seru kali ya bangun dengan pemandangan yahud macam di Pacet Hills. Tapi rada ngeri juga karena tempat ini masih sepi.

Oh iya, selain berfoto, kamu juga bisa menjelajahi air terjun yang berjarak sekitar 2 km dari spot foto utama. Kami awalnya semangat '45 menjelajahi jalan setapak menuju ke tempat air terjun yang masih berada dalam kawasan Pacet Hills. Tapi makin dalam kami berjalan, suasana makin ngeri. Tak ada satu orang pun yang kami jumpai, even pengelola tempat wisata tersebut. Eng ing eng. Makin horor, dan kami memutuskan balik kucing. Hahaha. Secara, saat kami sampai di sana pukul 15.00 WIB, hanya ada kami berdua dan 3 orang pengunjung yang lain. Sesepi itu guys. Enak buat foto karena tanpa perlu antri, tapi horor buat explore ke air terjunnya.

Biaya untuk masuk ke wisata ini lebih kurang 100 ribu rupiah untuk 2 orang dan 1 motor, termasuk bayar parkir ya. Menjadi mahal karena kita harus bayar 2 kali. Di pos pertama sebelum masuk area pemandian air panas, dan di pos kedua yang berada di pintu masuk Pacet Hills. Cukup murah untuk view yang cantik banaaa.

Nah, itu tuh salah satu keunggulan Staycation : hemat. Hemat waktu, karena kita gak perlu menghabiskan berjam-jam di perjalanan. Hemat biaya, karena kita tak perlu mengeluarkan biaya penginapan dan biaya transportasi yang mahal. Mungkin ini juga yang bikin Staycation menjadi trend di Amerika Serikat saat krisis melanda Paman Sam di tahun 2007 - 2010 lalu. Sedangkan di Inggris sendiri, Staycation baru populer di tahun 2009 saat nilai tukar poundsterling menurun dan menjadikan biaya berlibur ke luar negeri menjadi mahal.

So, do you wanna try Staycation?


photo source :
self documentation

GLAMPING Seru di Bandung

Apa itu GLAMPING???
Wisata Glamping adalah sebuah istilah yang digunakan untuk kegiatan kemah atau camping yang lebih mewah / glamour tanpa susah payah harus mendirikan tenda terlebih dahulu seperti jaman sekolah dulu ketika ikut kegiatan Pramuka.

Dimana kita bisa merasakan sedikit sensasi tinggal dan menginap di dalam tenda namun tanpa khawatir kekurangan fasilitas untuk kebutuhan sehari-hari, seperti listrik, hiburan dan beberapa hal dasar lainnya yang biasanya kita dapatkan di rumah sendiri. Namun jika ingin mendapatkan segala keseruan dan sensasi berkemah yang sebenarnya, wisata glamping ini bukan pilihan yang cocok, karena sudah jelas wisata glamping hanya diperuntukkan bagi yang ingin tahu rasanya di perkemahan namun tanpa ribet dan susah payah.

Wisata Glamping di Bandung

Di Bandung, Jawa Barat ada beberapa tempat wisata yang menyediakan fasilitas Glamping seru, silahkan bagi yang sedang berada di Bandung atau sekitarnya dan ingin tahu gimana Wisata Glamping seru di Bandung itu, coba cari tahu atau datang langsung ke beberapa Destinasi Wisata Glamping di Bandung berikut ini.

1. Ciwidey Valley

Ciwidey adalah sebuah kawasan di Bandung dengan banyak pilihan destinasi wisata. Salah satu destinasi wisata paling terkenal di Ciwidey yaitu Kawah Putih. Selain itu bagi yang ingin santai dan ingin bermalam untuk menikmati pesona Ciwidey Bandung bisa menyewa penginapan atau bisa juga berkemah. Jika memilih untuk berkemah di Ciwidey tidak perlu repot dengan segala persiapan dan peralatannya, karena ada satu lokasi sangat menarik disana yang menawarkan Wisata Glamping.

Berkemah tapi tidak perlu susah payah mendirikan tenda dan tidak perlu khawatir berada jauh dari fasilitas modern. Ada beberapa tipe tenda glamping yang bisa dipilih. Harga masing-masing tenda glamping pastinya berbeda-beda menyesuaikan fasilitas dan apa saja yang ada di dalamnya.

Ciwidey Valley, Bandung
Sumber : TravelingYuk

Untuk tenda glamping kapasitas 4 orang, biaya sewanya berkisar kurang lebih 1 Juta Rupiah. Untuk kapasitas yang lebih banyak, harga sewanya lebih mahal lagi. Dengan harga tersebut kita sudah bisa merasakan serunya berkemah sekaligus menikmati suasana Ciwidey yang menakjubkan dan menyegarkan.

2. Dusun Bambu Bandung

Dusun Bambu adalah sebuah komplek wisata desa / tradisional yang cukup lengkap di Bandung. Banyak wahana wisata di Dusun Bambu yang bisa kita nikmati, dari wisata kuliner hingga hiburan anak-anak dan dewasa juga tersedia. Lebih lagi jika ingin mencoba menginap disana, kita bisa mencoba wisata glamping dusun bambu, tidak perlu repot mencari penginapan terdekat.

Dusun Bambu, Lembang, Bandung
Sumber : sky-adventure.com

Hamparan air danau dan pepohonan yang rindang makin mempercantik pemandangan disana. Untuk menyewa satu tendanya kita diharuskan membayar mulai dari harga 1.4 juta hingga 1.7 juta rupiah, namun harga bisa berubah sewaktu-waktu apalagi jika memasuki high-season.

3. Legok Kondang

Kita tahu bahwa Bandung adalah salah satu destinasi dengan banyak pilihan wisata populer yang bisa memanjakan kita. Tak cukup rasanya jika hanya sehari untuk mencoba banyak pilihan wisata di Bandung. Dari sekian banyak pilihan wisata, ada satu tempat yang masih belum akrab di telinga banyak orang adalah Legok Kondang. Legok Kondang Bandung menyediakan fasilitas berupa penginapan unik, berbeda dengan penginapan atau hotel pada umumnya.

Legok Kondang Lodge, Bandung
Sumber : dayeuhluhur.net

Kenapa bisa berbeda? Karena konsep yang diusung adalah Glamorous Camping (berkemah secara mewah tanpa ribet). Disediakan tenda untuk berkemah dengan nuansa modern di dalamnya, terdapat fasilitas lengkap mulai dari Televisi LCD, Kamar Mandi Air Panas, Spring Bed, Connected Room, Line Telephone, dan tidak ketinggalan WiFi juga ada. Banyak jenis tenda glamping disini, untuk tenda tipe Deluxe biaya sewanya sekitar 1.2 juta rupiah per malamnya.

4. Grafika Cikole Bandung

Ingin mencoba merasakan bagaimana rasanya bermalam di tengah-tengah Hutan Pinus bersama sahabat atau keluarga?? Di Bandung Jawa Barat ada satu tempat yang mampu mewujudkan mimpimu tadi. Lokasinya ada di Jl. Raya Tangkuban Perahu KM 8. Desa Cikole, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, namanya Grafika Cikole Bandung.

Grafika Cikole, Lembang, Bandung
Sumber : TripAdvisor

Tersedia beberapa kamar / tenda yang biasa disebut sebagai rumah hobbit karena bentuknya yang kecil mirip bangunan yang ada di film-film. Ada juga fasilitas outbound cukup lengkap yang bisa memacu adrenalin.

Tertarik mau coba rasanya berkemah dengan kemewahannya? Silahkan dicoba saja kunjungi beberapa lokasi diatas. Langsung saja rencanakan dan masukkan dalam daftar tujuan liburanmu selanjutnya.

Post-Travel-Blues, Siapa Takut?!

Hari Raya Idul Fitri tahun ini serentak dan tepat di pertengahan minggu yang jatuh pada hari Rabu 6 Juli 2016, sehingga memberikan liburan yang lebih lama daripada biasanya karena ada beberapa hari sebelum dan sesudah lebaran yang dipakai untuk cuti bersama. Tidak hanya Umat Muslim yang gembira akan datangnya liburan super panjang ini.

Selain berkumpul dengan keluarga besar, libur Lebaran biasanya digunakan untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang yang disayang di tempat hiburan atau rekreasi. Menikmati liburan dengan berwisata ke pantai, ke tempat-tempat bersejarah, wisata kuliner dan lain sebagainya. Tak heran jika tempat-tempat wisata penuh pengunjung dari berbagai daerah. Sementara kota besar seperti Jakarta dan Surabaya jadi sunyi dan sepi, jalanan lenggang sama sekali tidak terlihat kemacetan yang biasanya terjadi tiap hari, sungguh damai dan indah 2 kota besar ini ketika musim libur lebaran.

Post-Travel-Blues Syndrome. Sumber : www.cikooo.com
Namun, setelah kurang lebih seminggu menikmati masa liburan, seringkali timbul perasaan yang mengganjal menjelang habisnya masa liburan tersebut, ditambah lagi aktifitas selesai liburan panjang ini hampir serentak dimulai pada hari Senin. Yang mana Senin menjadi momok menakutkan bagi banyak orang yang membuat malas. Perasaan seperti itu biasa disebut dengan "Post-Travel-Blues".


Kebanyakan orang seringkali merasa malas untuk beraktifitas kembali, berkecimpung kembali dengan rutinitas, dan rindu ingin jalan-jalan lagi padahal baru beberapa jam tiba di rumah. Hal seperti itu membuat sebagian orang tidak produktif, akan sangat berpengaruh dengan hasil kerja nantinya. Tetapi tidak perlu khawatir akan hal itu, berdasarkan pengalaman selama ini, ada beberapa tips untuk membantu mengatasi masalah Post-Travel-Blues (sindrom rindu liburan) itu.

Dokumentasi Liburan

Menyimpan kenangan selama liburan dan selama perjalanan melalui kamera bisa membantu mengurangi sindrom Post-Travel-Blues. Melihat foto atau video rekaman dari perjalanan akan membuat lebih tenang dan bersemangat. Apalagi jika foto atau video tersebut disertai kenangan unik yang didapat ketika berlibur.

Selain melalui foto atau video, mendokumentasikan kenangan liburan juga bisa dengan tulisan. Tulisan itu bisa berupa sebuah artikel di blog / situs pribadi kita, atau tulisan dalam Diary yang kita punya. Tiap kali rasa rindu akan masa liburan itu timbul, tulisan tersebut bisa kembali dibaca dan memori-memori selama liburan pun datang lagi memenuhi benak kita, hal tersebut bisa menjadi sebuah Mood-Booster tersendiri bagi kita yang mampu membuat bersemangat kembali untuk beraktifitas.

Sisakan Beberapa Hari Untuk Adaptasi

Tidak sedikit wisatawan memilih waktu untuk pulang ke rumah pada sore atau malam hari, agar waktu liburan lebih optimal dan sedikit lebih lama. Namun terkadang mereka lupa bahwa esok hari harus kembali dihadapkan dengan rutintas kerja, tiba larut malam di rumah justru akan melelahkan sehingga tubuh serta batin pun rasanya lebih sulit untuk beradaptasi atau bersiap menghadapi rutinitas kerja kembali.

Maka perlu direncanakan juga waktu untuk istirahat dan penyesuaian sehingga tidak kaget dan malas rasanya. Berikan satu atau dua hari penuh setelah liburan untuk istirahat sebelum akhirnya kembali bekerja, dengan begini kita akan lebih segar dan siap untuk kembali bekerja.

Merencanakan Untuk Liburan Berikutnya

Selesai bertandang dari sebuah tempat wisata, ada baiknya jika kita bisa langsung membuat rencana liburan yang berikutnya. Tentukan tujuan dan lokasi yang ingin didatangi lalu segera persiapkan segalanya, sehingga ketika ada kesempatan dapat harga termurah dari tiket perjalanan dan tiket penginapan bisa langsung ambil tanpa pikir panjang lagi.

Dengan begitu bisa menjadi cara tersendiri untuk memotivasi diri contohnya seperti ini, "Ini memaksa saya fokus pada kenyataan, yaitu bekerja. Agar dapat berlibur lagi, saya butuh uang, dan untuk mendapatkan uang, saya harus bekerja".

Post-Travel-Blues?? Siapa Takut!?
Semoga beberapa tips diatas bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi banyak pelancong di muka bumi ini, hehe.

Tempat Duduk Paling Nyaman di Pesawat

Memilih tempat duduk di pesawat bukanlah hal sepele karena posisi tempat duduk menentukan seberapa tenang dan nyaman perjalanan kita nanti. Apalagi jika jarak yang ditempuh sangat jauh otomatis akan cukup lama di dalam pesawat, bayangkan jika selama perjalanan rasanya tidak nyaman dan tidak tenang untuk beristirahat pasti akan capek hayati dan rohani. Harapannya pasti agar bisa beristirahat selama perjalanan di udara sehingga sesampainya di tujuan, kondisi tubuh tidak capek dan merasa segar.


Selain itu ada juga yang ingin dapat kursi / tempat duduk di pesawat yang dekat jendela supaya bisa melihat pemandangan yang menakjubkan dari atas selama dalam pesawat. Alasan memilih tempat duduk dekat jendela ini juga bukan hal yang remeh terutama bagi mereka yang baru pertama kali naik pesawat sebagai alat transportasi untuk bepergian, namun faktor kenyamanan selama perjalanan tidak bisa ditinggalkan.

Dari penjelasan singkat diatas sudah jelas bahwa pemilihan kursi / tempat duduk di pesawat bukanlah hal yang sepele, nah berikut ini saya akan coba ulas dan berikan tips memilih tempat duduk di pesawat sesuai dengan keinginan kita, akan saya coba bagi dalam tiga tujuan memilih tempat duduk dalam pesawat diantaranya adalah Tenang & Nyaman, Best View dan Ruang Lebih (Untuk Kaki atau Tangan).



Tenang & Nyaman

Memilih posisi duduk berdasarkan beberapa pertimbangan seperti tidak dekat toilet, dekat jendela atau dekat teman-teman sebenarnya tak salah. Namun, memilih tempat duduk di pesawat yang paling tenang dan bebas bising sehingga bisa tidur nyenyak atau sekadar menikmati perjalanan dengan tenang merupakan faktor utama.

Posisi Tempat Duduk Nyaman dan Tenang di Pesawat
Lalu sebaiknya dimana posisi duduk paling nyaman dan tenang di pesawat? Haruskah memilih tempat duduk dekat jendela atau di kursi paling belakang? Mengutip dari Stuff.co.nz, pilot JetBlue, Christian P. mengatakan bahwa tempat duduk di bagian depan adalah tempat yang terbaik jika ingin ketenangan dan kenyamanan.

Menurutnya tempat duduk di area depan sebelum sayap pesawat akan terasa sangat tenang. Sebab, tidak sedikit maskapai penerbangan yang meletakkan mesin pesawat di area dekat sayap.

"Duduk di area kabin depan seolah duduk membelakangi speaker, sehingga Anda tak akan terganggu suara berisiknya."

Beberapa ahli penerbangan lainnya juga mengungkapkan bahwa sebaiknya memilih tempat duduk di dekat lorong kabin.

"Hindari memilih area kursi dekat jendela. Kursi dekat jendela itu lebih berisik dibanding di dekat lorong, karena Anda semakin dekat dengan permukaan 'kulit' pesawat. Intensitas suaranya mesinnya pun juga akan semakin meningkat ketika Anda duduk dekat jendela," Dai Whittingham ketua UK Flight Safety Comittee kepada Mail Online.

Jika ingin ketenangan selama perjalanan, hindari memilih kursi yang ada di bagian depan atau belakang kabin. Ruangan dapur dan kamar kecil merupakan area yang sering dilewati oleh penumpang lain atau dengan kata lain punya tingkat kebisingan yang lebih tinggi.

Selain itu hindari juga tempat duduk yang terletak dengan dekat dengan deretan empat atau lima kursi. Biasanya baris ini menjadi pilihan penumpang yang membawa keluarga dengan anak kecil atau bayi.


Best View (Untuk Melihat Pemandangan)

Kebanyakan bagi yang baru pertama kali naik pesawat tempat duduk yang dipilih pasti dekat jendela, karena mereka sangat ingin melihat pemandangan luar pesawat, bagaimana sih rasanya melihat keindahan daratan dari atas (di dalam pesawat), bagaimana sih awan mendung itu, seberapa luas langit biru ini, dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang menyebabkan seseorang lebih memilih tempat duduk dekat jendela pesawat.

Lalu bagaimana agar kita tetap bisa melihat pemandangan luar pesawat (duduk dekat jendela) namun tetap bisa mendapatkan ketenangan / kenyamanan selama perjalanan? Saran dari saya pilihlah tempat duduk dekat jendela yang ada di barisan (deretan) depan sama seperti penjelasan sebelumnya. Maka perjalanan kita akan tetap bisa nyaman dan tenang karena tingkat kebisingan yang rendah dan masih bisa menikmati indahnya pemandangan dari dalam pesawat.


Ruang Lebih Untuk Kaki atau Tangan

Bagi yang ingin ruang lebih (ekstra) untuk mengistirahatkan kaki (selonjoran), pilihlah tempat duduk yang dekat dengan pintu keluar. Kursi yang ada di area ini biasanya punya ruang lebih dibandingkan kursi di tempat lain. Lutut Anda dijamin tidak akan terbentur oleh kursi penumpang lainnya. Bisa juga memilih tempat duduk dekat pintu darurat, biasanya berada di urutan / barisan ke 12 atau 14.

Tempat Duduk Dekat Pintu Darurat
Selain bisa membuat kaki nyaman, kursi dengan ruang yang lebih besar seperti ini juga pas bagi kita yang ingin menggunakan peralatan elektronik lain, seperti laptop, tablet dan sejenisnya selama dalam perjalanan di udara.

Agar kaki bisa selonjoran dan siku kita tidak terbentur siku orang lain, maka pilihlah kursi / tempat duduk dekat pintu keluar dan lorong (Aisle). Selain dapat ruang lebih untuk kaki dan siku, memilih tempat duduk dekat lorong akan lebih menguntungkan kita ketika ingin keluar mau itu untuk pergi ke toilet, turun pesawat atau lainnya.

Tapi terkadang, kita terpaksa pasrah dan tidak bisa berbuat banyak untuk memilih tempat duduk sesuai keinginan. Padahal, ada beberapa posisi kursi di pesawat yang paling nyaman dan membuat perjalanan lebih menyenangkan. Kenapa bisa seperti itu? Karena tidak semua maskapai memberikan layanan bagi penumpangnya untuk memilih sendiri tempat duduk sesuai keinginan mereka, contohnya seperti Citilink (salah satu Maskapai di Indonesia). Maskapai ini tidak menyediakan fasilitas dimana penumpang bisa memilih tempat duduk di pesawat sesuai keinginan mereka secara online, tapi bagi yang ingin tetap memilih kursi atau tempat duduk berdasarkan keinginan kalian bisa dicoba minta secara langsung kepada petugas ketika melakukan Check-In di bandara.

Semoga tips untuk memilih kursi atau tempat duduk yang nyaman dan tenang di pesawat ini bisa bermanfaat bagi kalian, dan jangan sungkan bagi kalian jika ingin menyebarkan informasi ini melalui sosial media atau lainnya.

Leblung Jalan-Jalan, Episode Mendaki Gunung Parang

Langit biru yang di hiasi awan putih membentang di atap bumi pertiwi ini. Hari ini saya beserta kawan-kawan akan pergi ke Gunung Parang - Tegal Waru, Kab. Purwakarta. Disini kami ingin menyulut adrenalin dengan mendaki gunung tersebut, sebuah gunung batu andesit tertinggi di kawasan Asia Tenggara ini.



Berbekal nyali dan saling percaya saya bulatkan tekad untuk mencoba tantangan ini dengan kawan-kawan yang saya kenal ketika melaksanakan PRAKERIN di PT.PJB (Pembangkitan Jawa Bali) UP CIRATA. Bergegas kami pergi menuju checkpoint pertama di perempatan Citeko untuk berkumpul dan memastikan semua tim sudah siap dengan berbagai perlengkapan yang dibutuhkan untuk mendaki Gunung Parang.

Perjalanan Dimulai

Selama perjalanan menuju lokasi checkpoint selanjutnya kami berbincang-bincang saling bercerita tentang pengalaman masing-masing. Dengan menjalin silaturahmi (nambah teman) bakal bertambah juga pengetahuan kita. Mengenai rute perjalanan untuk menuju Gunung Parang sama seperti rute untuk menuju BADEGA GUNUNG PARANG, yang telah dibahas di artikel sebelumnya. Hanya saja jarak tempuh ke Gunung Parang lebih jauh dibandingkan jika ke Badega Gunung Parang.

Setelah beberapa jam di perjalanan, kamipun sampai pada checkpoint selanjutnya yang merupakan titik awal pendakian Gunung Parang adalah di Kantor Desa Pasanggrahan Kec. Tegal Waru - Purwakarta. Disini sudah disediakan fasilitas umum seperti lahan parkir dan toilet / kamar mandi. Kami diwajibkan membayar tiket masuk sebesar Rp. 10.000 per kepala. Motor sudah pada tempatnya, kebutuhan yang perlu dibawa lengkap, kami langsung berkumpul untuk musyawarah kecil dan berdoa bersama untuk mengawali kegiatan agar dilancarkan tidak ada halangan atau tidak sampai terjadi hal yang tidak kami inginkan. Pihak panitia setempat tidak lupa memberikan arahan bagi para pendaki.

Let The Journey BEGIN!

Pendakian dimulai, langkah pertama diawali dengan membaca Basmallah. Pemandangan sekitar di awal perjalanan dihiasi dengan perkebunan milik warga yang hijau, dan dilanjut dengan medan yang mulai menantang yaitu memanjat bebatuan dan hutan yang masih rimbun. Oh ya sebagai informasi tambahan, bahwa hutan di Gunung Parang merupakan salah satu Hutan Hujan di Indonesia. Jalur pendakian disini sudah cukup mudah karena sudah banyak petunjuk arah mencapai puncak pendakian Gunung Parang, jadi jangan takut nyasar yah, ditambah lagi sekarang udah banyak alat bantu seperti tali, bambu dan semacamnya yang akan membantu kita lebih mudah melewati medan terjal. Sangat berbeda dibandingkan fasilitas yang ada ketika pertama kali ke Gunung Parang beberapa tahun silam. Tidak ada petunjuk arah dan tidak alat bantu apapun, hutannya pun masih sangat lebat. Berbeda dengan kondisi hutan saat ini, mungkin ini efek dari si jago merah yang telah melalap sebagian hutan Gunung Parang.

Buat kalian khususnya warga Purwakarta dan sekitarnya yang belum pernah ke Gunung Parang, cepetan kesini ajak kawan kalian untuk menikmati indahnya alam Indonesia di Purwakarta yang istimewa ini. Jujur saja, ketika saya melakukan pendakian pertama disini, rasanya kaki ini sudah tidak kuat untuk melangkah lebih jauh, soalnya berat banget, maklum pengalaman pertama kali mendaki dan tidak melakukan pemanasan terlebih dahulu beberapa hari sebelumnya. Tapi bagi yang sudah pernah mendaki, rasanya akan lebih mudah.


Ketika kami berada di ketinggian yang hampir mendekati puncak, kabut mulai turun yang sempat membuat kami sedikit resah namun beberapa saat kemudian Alhamdulillah, perlahan-lahan kabut yang tadi menyelimuti kami mulai pergi. Sekedar tips ringan bagi kalian ketika mendaki kemudian kabut turun, ada baiknya untuk mematikan ponsel atau alihkan ponsel ke mode penerbangan dan yang paling penting adalah dengan tetap tenang, jangan panik. Setelah kaki kami melangkah sangat jauh dari biasanya, akhirnya kami sampai di puncak pertama. Di puncak pertama Gunung Parang ini terdapat petilasan "Ki Jonggrang Kalipitung". Siapakah beliau? bisa kalian cek disini.



Setelah kami selesai melepas lelah di puncak pertama, perjalanan kami lanjutkan menuju puncak kedua yang juga merupakan titik puncak tertinggi Gunung Parang, dengan ketinggian mencapai 983 Mdpl. Rute yang kami lewati tidak terlalu jauh, namun rute tersebut sangatlah menantang adrenalin. Capek, haus, senang, bangga, takjub dan haru semuanya bercampur dan bertransformasi menjadi rasa syukur pada Sang Pencipta. Sejauh mata memandang hanya rasa kagum dan rasa syukur yang terucap dari bibir ini. Landscape Waduk Jatiluhur serta pemandangan bukit nan indah menjadikan panorama puncak Gunung Parang terlihat sangat istimewa di mata saya. Sempat kami abadikan momen-momen ketika di puncak Gunung Parang melalui foto.




Down To Earth

Kami hela napas dan istirahat sejenak sembari menikmati bekal yang sudah kami bawa untuk mengisi kembali tenaga yang terkuras dan kekosongan perut. Perlu diingat, dimanapun kita berada kebersihan harus selalu kita jaga, jangan membuang sampah seenaknya mari sama-sama jaga lingkungan. Kemudian kami putuskan untuk turun gunung, hehe. Medan yang terjal dan tinggi, kanan kiri terdapat jurang membuat kaki ini gemeter, saking ngerinya kalo melihat kebawah. Mengingat kondisi yang sangat ekstrim, ketika turun harus lebih berhati-hati dan tetap waspada, perlu ingat nyawa kita lebih berharga daripada hanya sekedar gaya. Selama perjalanan turun banyak loh yang jadi korban kepeleset, emang medannya yang licin, maklum saja semalaman habis diguyur hujan. Cukup lama kaki ini melangkah, sampai akhirnya kami sampai di kaki Gunung Parang dan kami mulai memasuki area perkebunan milik warga sekitar yang menandakan bahwa petualangan turun gunung ini akan segera berakhir. Sungguh perjalanan yang melelahkan, namun sangat mengesankan.

Dari pendakian inilah saya mulai hobi naik turun gunung, kenapa? Ya, karena dari setiap pendakian banyaklah pelajaran yang dapat kita petik. Dan jika kalian ingin tahu rasanya mendaki, jawabannya hanya satu, yaitu mendakilah. Karena saya sendiri gak bisa ungkapin perasaan itu dengan kata-kata. Terus ingat yah kawan "Bukanlah gunung yang kita taklukan, melainkan diri kita sendiri".


Sebuah kehormatan bagi saya, karena dapat mengenal kalian (kawan-kawan pendakian saya tadi), berkat kalian pula saya mulai menyukai kegiatan naik turun gunung ini. Terimakasih banyak pokonya yang sebesar besarnya, untuk kalian para sahabat pendakian pertama saya. Terimakasih wahai "Para Penantang Impian".

Penulis
Dede Piqri Haikal
IG : @dph.id

AGROFORESTRY CIRATA

Sebelum saya bahas artikel ini, pasti kalian bertanya-tanya ya, Apa sih AGROFORESTRY CIRATA itu? Terus dimana sih AGROFORESTRY CIRATA itu? Kalian pasti penasaran ya??

Nah langsung saja kita kasih tau nih jawabannnya biar kalian gak makin penasaran, mohon disimak dengan baik dan seksama ya biar kekinian dan mainkan imajinasi kalian semaksimal mungkin agar mampu membayangkan betapa indahnya tempat ini.




AGROFORESTRY CIRATA

Adalah tempat penanaman berbagai jenis dan ragam buah-buahan. Mulai dibangun pada tahun 2010 di atas lahan seluas 6 Hektar, di wilayah Desa Ciroyom Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat. Hingga tahun 2014, telah tertanam 41 jenis pohon buah dan sudah di tanam pula sebanyak kurang lebih 2.097 pohon jenis unggulan seperti Durian Montong dan Durian Merah, Rambutan Rapiah, Nangka Mini, Ngangkadak (Nangka-Cempedak), Lengkeng Pingpong dan Kristal, aneka macam Mangga (Aromanis, Cengkir, Gedong dan Manalagi) Serat dan beragam jenis buah-buahan unggulan lainnya.



Emang, Ada Apa Aja Sih?

Dikelilingi oleh tanaman kopi robusta serta di lengkapi dengan gazebo dan jogging track, AGROFORESTRY CIRATA akan menjadi tempat yang menarik perhatian semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa hingga lansia. Lokasinya yang berada di daerah perbukitan akan memberikan suguhan keindahan pemandangan perairan Waduk Cirata serta jika kita beruntung kita dapat melihat puncak Gunung Gede Pangrango yang sangat indah.

Keberadaan taman buah (AGROFORESTRY CIRATA) yang letaknya bersebelahan dengan kantor PT. PJB (Pembangkitan Jawa Bali) BPWC (Badan Pengelola Waduk Cirata) ini diharapkan dalam beberapa tahun kedepan sudah dapat dimanfaatkan sebagai tempat penelitian, pendidikan serta menjadi tempat wisata andalan bagi masyarakat sekitar maupun domestik.

Nah, dirilisnya AGROFORESTRY CIRATA ini merupakan salah satu wujud pengelolaan lahan dan lingkungan yang optimal dan berkelanjutan. Semoga dengan kehadiran AGROFORESTRY CIRATA dapat bermanfaat bagi penelitian, pendidikan serta menjadi tempat wisata bagi masyarakat sekitar maupun wisatawan domestik. Nah, gimana sob udah gak penasaran lagi kan, udah pada tau kan AGROFORESTRY CIRATA itu apa?

Bagi kalian yang mau kesini harap bersabar ya, karena tempat ini belum di buka untuk umum, jadi jika kalian ingin masuk ke tempat ini harus meminta izin terlebih dahulu kepada pihak yang bertugas. Sekedar tambahan saja, di AGROFORESTRY CIRATA terdapat banyak spot-spot keren untuk mengambil foto, bagi yang suka fotografi AGROFORESTRY CIRATA bisa masuk dalam daftar destinasi kalian jika berkunjung ke Cirata, gak bakalan nyesel kalo dateng kesini dan yg pastinya jangan lupa tuh bawa kamera terbaik nya, jangan sampe hasil nya gak maksimal ya sob.


Disini juga banyak terdapat Gazeebo untuk beristirahat selepas mengelilingi tempat ini, sebab AGROFORESTRY CIRATA itu luas banget sampai 6 hektar luasnya. Selain itu tersedia juga Jogging Track, Care Center (sebuah bangunan yang mempunyai desain menarik, kalo fungsinya saya belum tahu tuh buat apa). Nah, di AGROFORESTRY CIRATA ini kita dapat menikmati pemandangan pemandangan yang hijau hijau dan kita dapat nikmatin indahnya waduk cirata dari ketinggian.



Cukup sampai disini saja pembahasan AGROFORESTRY CIRATA, sampai bertemu di artikel-artikel selanjutnya. Thank You For Stay Tune.

Penulis & Fotografer
Dede Piqri Haikal
IG : @dph.id

Model
Aii

Menjelajah Kota dengan Cepat, Murah, dan Rute Bebas Tanpa Batas

Dewasa ini, transportasi semakin mudah digenggam. Jikalau dulu, kita harus mencapai titik atau lokasi tertentu barulah bisa menikmat fasilitasi angkutan umum baik mobil, ojek, maupun bis kota. Kini, duduk manis di rumah pun sudah bisa dihampiri oleh si abang penyedia jasa transportasi. Pilihan baru ini tentu bak air embun di tengah padang sahara yang panas dan kering. Ya. Untuk mencapai meeting point, berdesak-desakan dengan penumpang lain, bau keringat, dan armada yang tak jarang "belel" alias butut segera digantikan dengan kenyamanan armada baru, driver yang baik hati lagi ramah, serta privasi.

Dewasa ini, transportasi semakin mudah digenggam. Tidak hanya tipe taksi yang memang sedari dulu menyediakan jasa panggilan, namun juga kendaraan tipe motor dua, dan mobil berbagai jenis kini bisa diorder dengan mudah dengan beberapa klik melalu smartphone. Ya. Big applouse untuk rekan-rekan yang berhasil membuat aplikasi sedemikian keren sehingga kita bisa terhubung dengan para driver dengan cara yang ajaib alias cepat dan mudah. 

Go-Jek

Rewelnya Khalayak Ramai

Keluhan-keluhan yang dulu muncul semacam, "Musti jalan jauh dulu keluar kompleks buat dapet angkot ato ojek. Males banget.", "Angkot tuh baunya gak nahan, keringet segitu banyak orang dicampur jadi satu, apalagi kalo ada yang dari pasar bawa belanjaan segambreng.", "Mobilnya butut, nggak aman. Ngetem (berhenti menunggu penumpang) lama pula!", "Musti pindah-pindah angkot buat ke tempat tujuan," "Mahal kalo naik taksi meski emang enak sih privasi terjaga," "Tukang ojeknya gak tau jalan, " mulai terkikis habis dengan perkembangan dunia per-transportasi-an yang sudah dikawinkan dengan kemajuan teknologi.

Sebut saja aplikasi Go-Jek rintisan Nadiem Makarim, dengan hanya beberapa klik untuk mengisi lokasi pemesan dan tempat tujuan, kita sudah bisa langsung mendapat driver dengan dandanan rapi nan menhijaukan mata (helm dan jaket warna ijo, bray. Gak mungkin mata lo jadi warna pink kan? haahha). Tidak hanya mengantar kita, aplikasi ini sudah jauh berkembang dengan menyediakan fitur-fitur yang lain macam Go-Food, Go-Box, Go-Clean, Go-Glam, dan lainnya. Aih. Hidup makin mudah aja, bray.

Sumber : autoevolution.com

Nah, kalo kamu prefer naik mobil biar gak kepanasan dan make-up pada luntur, kamu bisa memesan taksi via Grab Taxi. Jika itu belum cukup dan kamu pengen merasakan sensasi jenis mobil yang lain, kamu bisa melakukan pemesanan menggunakan Uber.

Yap. Aplikasi yang bekerja sama dengan berbagai rental mobil ini menyediakan berbagai jenis mobil. So, kamu bisa merasakan sensasi naik mobil mobilio, jazz, brio, avanza, dan lain-lain. Bahkan satu waktu temen saya pernah tuh beruntung dapat armada yang masih gress. Baru keluar dari oven. Hhe. Uber juga bisa dibilang lebi flexible, kamu bisa minta si driver untuk muter-muter alias nambah destinasi menjadi beberapa tempat. Hal ini tidak lain dan tidak bukan karena metode perhitungannya menggunakan sistem argo layaknya taksi. Jadi berapa meter yang ditempuh dikalikan tarif per meternya.

Uniknya UBER

Nah, perlu diketahui bahwa hasil dari mengobrol sepanjang perjalanan dengan Mas Driver sewaktu ke Lembang, ternyata ada dua jenis tarif : tarif normal dan tarif mahal. Tarif mahal ini bisa diberlakukan oleh si driver saat weekend atau di lokasi yang tingkat ketersediaan driver atau armadanya rendah. Yah semacam biaya kemahalan di gaji kita, bray. Misal penempatan kota malang = Rp 3.000.000, maka di Surabaya menjadi Rp 3.500.000 karena Surabaya adalah ibu kota provinsi, tentu biaya hidup lebih mahal.

Sewa Motor di Bandung

Nah, tapi ada satu lagi nih model transportasi yang layak dipertimbangkan dan dibanding-bandingkan dengan model-model transportasi di atas. Apakah itu? Sewa Motor. Yapp. Tidak lain dan tidak bukan, model ini setipe dengan sewa mobil. 

Kenapa saya menyandingkan model ini dengan model transportasi yang ada? Tidak lain dan tidak bukan karena satu hari yang lalu alias kemarin saya baru mencoba menyewa motor dari salah satu persewaan khusus motor di kota Bandung. Nekat dan sedikit gila kata seorang teman, secara saya belom pernah menjelajah kota Bandung seorang diri dengan mengendarai motor. Biasanya ada Mas Pacar yang setia mengantar atau Mas-Mas dan Bapak-Bapak Driver Angkot, Go-Jek, Grab Taxi, atau Uber yang ikhlas mengantar. hhe. Berbekal pede, kepo motoran sendiri di kota kreatif, serta sedikit nekat akhirnya saya memutuskan untuk menyewa sebuah motor Vario dengan label "Motor Lama". 

Ya. 1 hari sebelumnya, Jum'at 10 Juni 2016 saya iseng-iseng gugling persewaan motor di Bandung, ternyata banyak juga loh. Jauh dari dugaan saya bahwa kota ini akan memiliki minim persewaan motor bahkan mungkin tidak ada sama sekali karena area yang saya sasar lumayan jauh dari Lembang yang notabene adalah area wisata.

Hasil pencarian sewa motor di Bandung

Maksudnya, berbeda dengan Bali dan Jogja yang memang terkenal kota wisata, Bandung hanya memiliki wisata di area Lembang. ini berarti akan sulit menemukan persewaan motor beda dengan di Jogja dan Bali. Nah, setelah itu, langkah pemesanan hanya cukup mengirimkan nama, alamat meeting point, jam, dan tipe motor yang diinginkan. Yapp, mereka menyediakan jasa antar jemput motor, jadi hampir sama dengan Go-Jek, Grab, dan Uber ya. Armada bisa menghampiri dimanapun kalian berada. Ya meski beberapa rental menetapkan charge jika meeting point lebih dari 20 km dari markas mereka. Tapi tenang bray, charge ini berlaku sukarela alias setipe dengan tips. "Berapapun lu kasih, gua terima" (ya asal jangan pelit-pelit amatlah yaa. hhi). Setelah itu akan ada balasan apakah armada tersedia. Jika ya, kamu tinggal menunggu si armada datang di waktu yang telah kamu tentukan di awal.

Saya yang berdomisili di Purwakarta memilih meeting point di Balubur Town Square yang tidak lain dan tidak bukan adalah pemberhentian travel yang mengantar saya dari Purwakarta ke Bandung. Sayangnya, si abang kurir yang sudah berinisiatif datang lebih awal terjebak macet di sekitaran Jalan Jakarta, Bandung, alhasil saya perlu menunggu sekitar 15-20 menit hingga akhirnya Vario pesanan saya datang. Warna biru, lengkap dengan helm, dan mantel. Mm, catatan untuk kamu yang ingin menyewa, bawa mantel sendiri karena mantel yang disediakan adalah mantel ekonomis, tipis, dan tidak necis. hhe. Untuk helm, kamu bisa minta dua kok, jadi kalau berniat pergi berduaan dengan teman, pacar, atau musuh, tetap bisa nyaman tanpa takut ditilang atau riweuh bawa-bawa helm sendiri.

Untuk harga, ada 2 tipe yang ditawarkan : sewa harian (24 jam) atau sewa per jam. Untuk sewa harian, harga dibanderol Rp 75.000 hingga 85.000/ hari untuk varian motor lama dan Rp 90.000 untuk varian motor baru. Sedangkan untuk per jam,  1 jam pertama adalah Rp 20.000 dan Rp 6.000 pada jam berikutnya. Karena males berhitung, saya langsung memilih jenis sewa harian. Jadilah setelah si Mas Kurir mengecek KTP dan SIM serta memfotonya (ini wajib ditunjukkan ya), saya menyodorkan uang Rp 80.000. STNK pun dialih tangankan.

Okayy. Siap menjelajah isi kotaaa. Wait, saya berencana pulang jam 17.00 WIB, mulai sewa pukul 12.00 WIB. Hanya 5 jam saja. Jika bayar dengan jenis perjam, duit yang saya bayarkan adalah Rp 20.000 + (4 x Rp 6.000) = Rp 44.000. Yaaaah. Lebih murah Rp 36.000. Tapi apalah daya transaksi sudah dilakukan.

Saya meneruskan perjalanan. Terhitung ada 6 destinasi yang saya kunjungi : tempat print label di Jl Cikapayang, Toko Aksesoris di Jalan Otista, Toko Manik-manik di Jalan Otista (jarak 200 m dari destinasi sebelumnya), Rumah Ibu Penjahit di Perumahan Permata Cimahi, Penjual Ubi Cilembu, dan Balubur Town Square lagi untuk mengembalikan motor. Jika di total, jauh perjalanan yang saya tempuh adalah 20,3 km dengan 6 tempat pemberhentian dan waktu tunggu sekitar 140 menit.
Nah, lalu saya compare dengan Go-Jek atau Uber, berikut hasilnya :

Go Jek vs Uber vs Sewa Motor

So, boleh dong lain kali coba cara baru saya, "Sewa Motor." Tapi perlu dicatat, mending memilih motor varian baru, nampaknya si armada akan lebih enak untuk ditunggangi. ^.^

Selamat mencoba!

Leblung Jalan-Jalan, Episode Badega Gunung Parang

Pagi itu Sabtu 28 Mei 2016, langit biru membentang dan bergelantungan di atas kepala saya, tiba-tiba ponselku berbunyi, eh ternyata ada pesan singkat dari salah seorang teman saya dan terjadi diskusi singkat antara saya (D) dan teman saya tadi (T).

T : "De (nama panggilan saya), hari ini kita mendaki ke gunung parang yu"
D : "Oh, iya ayo teh (panggilan ke teman saya soalnya umurnya lebih gede dari saya)"
T : "Iyah ntar jam 09.00 kumpul di perempatan margalaksana, yang ikut cuma adik saya sama Ayu Yulianda"
D : "Oh iya siap, saya dari sini bawa Ai (sodara saya) ya"
T : "Oh iya gpp"

Kebetulan pagi itu tidak ada acara, ya sudah saya caww saja bareng hobby saya itu, itung-itung refreshing haha, lalu saya bareng sodara saya langsung saja bersiap siap. Tak lama kemudian kami pun berkumpul di perempatan margalaksana, lalu langsung saja otw pergi ke lokasi, tapi inget yah sebelum berangkat kalian sebaiknya izin/pamitan terlebih dahulu sama ortu kalian supaya diberi kelancaran di jalannya hhe.

Yuk Berangkat

Perjalanan pun kami mulai, kurang lebih pukul 10.00 WIB kami berangkat, dalam perjalanan tepatnya di daerah Citeko, ban motor yang saya tumpangi bocor. Aduh untungnya bengkel gak jauh jauh amat dari lokasi kejadian, nasib baik masih berpihak kepada kami hehe, nah buat kalian yang mau trip/travelling kaya gini, jangan lupa di cek terlebih dahulu kendaraannya, jangan sampe hal seperti saya menimpa kalian.

Yu ah lanjut lagi perjalananya soalnya masih lumayan jauh loh tempatnya, mumpung ban nya udah beres di benerin haha. Di perempatan Citeko kami belok kiri (arah nya saya dari Cipeundeu - Cirata, kalo yg arah dari Purwakarta lurus aja), berikutnya tinggal ngikutin petunjuk arah aja koq, tak lama kemudian kami disugguhkan dengan kondisi jalan yang agak menghawatirkan, jalannya penuh pasir, berkelok dan banyak truk pengangkut batu yg hilir-mudik, tetap hati-hati buat kalian yg mau coba kesini.

Tak lama kemudian kami pun sudah dapat menikmati jalanan yang mulus dan di kiri kanan nya terdapat hamparan sawah yg hijau, panorama Waduk Jatiluhur serta pemandangan tebing-tebing bebatuan andesit yang menjulang tinggi. Jalan nanjak-mudun dan pungkal-pengkol (berkelok) pun sudah kami lewati, dan akhirnya kami pun sampa di lokasi "WISATA ALAM BADEGA GUNUNG PARANG" disana terdapat spanduk bertuliskan WISATA ALAM BADEGA GUNUNG PARANG koq, jadi kalian gak bakalan kebingungan tenang aja broh, alhamdullilah udah nyampe juga.

Sampai di Lokasi Wisata

Kurang lebih satu setengah jam perjalanan kami tempuh untuk sampai tujuan. Setelah itu, kami menitipkan motor di salah satu rumah warga, untuk harga tiket parkir cukup terjangkau, yaitu Rp. 5.000,- / motor. Langsung saja broh kita meluncur ke badega, gak jauh koq jarak dari tempat parkir ke badega, jadi santai aja.

Here We Are
Nah di BADEGA GUNUNG PARANG ini banyak spot yang keren untuk kalian berfoto-foto, apalagi buat yang hobby dunia fotografi pokonya gak bakalan nyesel deh kalo dateng kesini, dan jangan salah di sini juga banyak loh turis asing, tuh yg dari luar negeri aja dateng ke tempat ini, kenapa kalian yg asli indonesia gak dateng hhe.

Nah di sini juga kalian bisa menikmati atau melakukan kegiatan pemacu adrenalin seperti Climbing, dan Panjat Tebing via Ferrata (tangga besi), selain itu di sini juga tersedia penginapan. Nah untuk fasilitasnya, di sini tersedia juga mushola, toilet, tempat istirahat dan sebagainya.

Kami berlima di sini hanya berjalan-jalan dan berfoto-foto sambil menikmati pemandangan saja, jadi kami hanya membayar tiket Rp. 5.000,-/orang, setelah menyelesaikan administrasi langsung pergi menuju sasaran yaitu tebing Gunung Paranag.

Perjalanan awal dari Saung Badega sangatlah indah, karena di kiri-kanan nya terdapat saung-saung khas Sunda. Di sana kalian bisa berfoto-foto sepuasnya dan di sana juga terdapat banyak bunga-bunga cantik, setelah melewati tempat yang indah barusan saatnya memasuki hutan rimbun khas pegunungan dan didalam sana tak kalah menarik, karena terdapat jembatan yang terbuat dari batang-batang pohon, jadi kesannya alami-alami gimana gitu, hehe.

Rasa letih dan haus pun melanda kami, untungnya persediaan air cukup. Tips buat kalian yang mau kesini jangan lupa bawa air minum, pokonya jangan sampe kalian dehidrasi, inget di atas gak ada Alfa, Indomaret atau sejenisnya. Setelah beberapa menit kami menyusuri hutan, akhirnya kami sampai di kaki tebing Gunung Parang, rasa letih kami pun terobati dengan lukisan tuhan yang amat sangat indah dan tentunya akan membuat kita terus menerus mengucap syukur.

Sambil beristirahat santai di bangku yang terbuat dari bambu, kami pun tak henti-hentinya mengucap syukur atas apa yg kami lihat di depan mata kepala kami sendiri. Panorama yang menakjubkan dengan udara yang segar di dada, sangat disayangkan jika tidak diabadikan. Yang pasti gak bakalan nyesel deh kalo kalian main ke tempat ini.


Dan tak jauh dari tempat ini ada lagi loh tempat yg lebih keren, yatiu tebing parang, surganya bagi para pemanjat tebing. Jika kalian mau ke tebing ini tolong berhati-hati, karena cukup extreme dan jika kalian tidak memakai alat untuk manjat atau tidak punya izin manjat dari badega jangan coba-coba naik ke atas soalnya sangat berbahaya. Jadi, kita harus patuhi peraturan oke, biar gak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Nah ini saya
Hii!
Nah ketika kami berada di tebing kami puas-puasin untuk berfoto, kapan lagi coba kesini, kan sayang kalo gak di puas-puasin. Setelah berfoto ria dan nikmatin pemandangan, kami pun bergegas turun, soalnya kami belum pada shalat Dzuhur. Eitss... tapi sebelum kami turun kami cek dulu perlengkapan takut ada yg ketinggalan dan yg pastinya kita gak boleh ninggalin sampah sedikitpun.

Nah, sesampainya kami di Saung badega, kami pun langsung saja mengambil air wudhu, tenang ya sob di sini fasilitasnya udah lumayan lengkap, dan pastinya nyaman nan bersih. Setelah selesai menunaikan ibadah shalat Dzuhur, kami pun langsung bergegas menuju parkiran untuk mengambil sepeda motor dan bergegas pulang, karena awan hitam sudah menggantung di atas kepala.


Ada Lagi Yang Menarik

Tapi tunggu dulu perjalanan kami gak cuma sampai disana loh. Setelah sampai di Citeko kami mampir terlebih dahulu di Warung Seblak COC. Nah bagi kalian yg hobby atau suka sama yg pedes-pedes, tempat ini wajib kalian kunjungi, terus untuk info atau detailnya soal tempat ini ntar di bahas di artikel selanjutnya ya sobb, so you have to stay tuned. Sebelum saya pamit, akan saya bahas dulu sekilas tentang Gunung Parang dan Badega Gunung Parang.

GUNUNG PARANG
Gunung Parang adalah salah satu objek wisata alam yang menyediakan sarana untuk rock-climbing dan menjelajah hutan sampai puncak Gunung Parang. Berjarak kurang lebih 28 kilometer dari Kota Purwakarta dan berada pada ketinggian 983 MDPL.

BADEGA GUNUNG PARANG
Badega Gunung Parang terletak di Kampung Cihuni Plered, dengan panorama alam yang masih asli dan merupakan tujuan wisata alam seperti untuk panjat tebing, trekking dan obyek berfoto karena pemandangan Gunung Parang sebagai gunung batu andesit terbesar di Indonesia yang cukup menawan.

Eps. Gunung Parang - Selesai
Nah, tertarik gak?? Buat kalian para pecinta olahraga extreme dan trip atau travelling wajib deh dateng kesini hhe, yuk merapat dan mari kita memanjakan mata di Badega Gunung Parang, Purwakarta.

Penulis
Dede Piqri Haikal
IG : @dph.id

Wanna Feel Weekend on Weekdays? Visit The Sunday Cakeshop

Rabu, hari paling nanggung sedunia akhirat. Nah lho? Ya. Rabu adalah hari kerja ketiga dimana load kerja sedang menumpuk, berkas berteriak-teriak minta segera dibereskan, telpon tak berhenti berdering tanda Pak Bos bersiap memberi amanah baru, tapi energi sudah tinggal separuh. Butuh re-energize agar otak kembali cemerlang, otot kembali bugar, dan senyum kembali merekah. Tapi apalah daya Rabu juga menjadi hari minus tiga liburan alias H-3 weekend.

The Sunday Cakeshop
Sumber : IG @thesundaycakeshop


Mood-Booster

Jadi, ingin hari Rabu-mu kembali ceria? Lakukan hobimu atau kunjungi tempat yang memancarkan aura positif dan energi meluber, jadi kamu bisa menghisap sebagian energi dari tempat itu. Kamu emang bukan drakula sih, tapi coba deh. Berkunjung ke tempat yang nyaman, aman, tentram, damai, tapi ceria itu bisa jadi mood-booster yang bagus. 

Nah, kali ini saya memilih sebuah kafe sebagai moodbooster hari Rabu yang bikin galau. Saya bukan anak gahul yang suka nongkrong sih, tapi saya anak yang gak bisa nahan lihat makanan. Jadilah saya memutuskan untuk memanjakan perut saya di Rabu yang riweuh ini (seharian mantengin duit negara mumet juga, euy!).

The Sunday Cafe

Yapp, setelah menimbang, mengingat, dan mengukur, akhirnya saya memutuskan untuk mendaratkan motor bebek saya ke sebuah kafe baru di Jalan Sudirman, Purwakarta. Kafe ini terbilang strategis karena dekat dengan pusat perbelanjaan Kabupaten Purwakarta, hanya 1,5 km dari Tempat Wisata Air Mancur Sri Baduga Purwakarta (Air Mancur Tertinggi Se Asia Tenggara) dan terletak tepat di tepi perempatan jalan raya utama. 

Air Mancur Sri Baduga Purwakarta

Dari Dalam Kafe

Kafe yang baru berdiri sekitar 4 bulan yang lalu ini mengusung konsep unfinished-building untuk desain interior mereka. Bisa dibilang konsep ini sudah terlalu umum digunakan untuk sebuah kafe. Tapi pemakaian lampu-lampu berwarna kuning tetap saja mampu membuat suasana nyaman tercipta sempurna.


Erin, owner kafe ini mengatakan bahwa ia sengaja mempercayakan desain kafe ini pada seorang teman yang ahli di dunia desain interior. Salah satu gagasan unik yang dicetuskan oleh sang teman adalah meja dari oven. Ya, benar-benar oven berkaki dan bertudung. Oven yang dikumpulkan dengan sedikit susah payah itu disulap menjadi tubuh meja berwarna hijau dengan tudung putih. Jika dilihat sekilas, kamu pasti juga tidak menyangka itu terbuat dari oven.
Meja dari Oven
Tapi sewaktu duduk dan tidak sengaja menabrakkan kaki ke meja, barulah sadar kalau meja itu sedikit antik dan bisa dipastikan tidak dapat ditemukan di kafe manapun. Selain itu, sang desainer juga merancang kursi-kursi kecil berbentuk unik mirip 2 limas segienam yang disatukan. Untuk menu, kafe ini memilih mengikut trend dengan menggunakan dinding berbahan triplek papan tulis berwarna hitam dengan tulisan kapur warna-warni.

The Sunday Cakeshop Purwakarta

Oh ya, kafe yang menyediakan 11 table ini memilih nama "The Sunday". Konon katanya karena si owner pecinta hari Minggu (saya jugaaaaa). Hari dimana semua anggota keluarga dapat berkumpul dan berbagi kebahagiaan setelah berhari-hari sibuk dengan rutinitas masing-masing. Nah, keceriaan di hari minggu itulah yang ingin diciptakan oleh kafe ini. Jadi harapannya, kamu yang suntuk dan mulai kekurangan energi, bisa kembali bersemangat setelah mengunjungi kafe ini. Nama yang sederhana namun mewakili visi mulia di dalamnya. Aihh. 

Makanan dan Minuman

Lalu, apa aja sih yang ditawarkan kafe ini untuk memanjakan perut kita? Kafe ini sebenarnya berbasis cakeshop sehingga kubur dalam-dalam keinginan kamu untuk makan main course di sini ya. Kafe ini hanya menyediakan 3 jenis makanan diantaranya adalah Cheesecake, Basic Cake, dan Spaghetti.

Sumber : IG @thesundaycakeshop

Fokus kafe ini adalah Cheesecake, jadi bukan hal yang mengherankan kalo varian rasa cheesecake di sini banyak :
  • Blueberry (Best Seller)
  • Strawberry
  • Durian
  • Avocado
  • Banana
  • Oreo
  • Greentea
  • Oreo Greentea
  • Nutella
  • Double Chocolate
  • Taro, dan Tiramisu
Sedangkan untuk varian dari Basic Cake yang ditawarkan adalah Red Velvet, Chocolate Fudge, Pandanous Cheese, Orignal Tiramisu, dan Frozen Blue. Untuk menghilangkan dahaga kita, disediakan beberapa varian Teh, Olahan Kopi, dan Mojito.

Nah, untuk kunjungan perdana, saya memilih Frozen Blue, pilihan yang salah karena bukan cake andalan kafe ini. Maklumlah, saya baru tau apa yang menjadi andalan sesaat setelah saya melakukan pemesanan dan bertemu sang owner. Hhe. Ini nih tampilan pilihan saya :


Bagaimana rasanya? Wait, bagi saya yang tidak terlalu suka jika cake terlalu creamy, Frozen Blue ini pas. Creamy tapi nggak bikin eneg. Dan lagi bertekstur lembut meski ia tergolong cake yang padat. Mm, dari nilai 10, saya bisa bilang cake yang diramu khusus di Bandung ini bernilai 8. Cukup untuk membuat saya balik lagi ke kafe ini. ^.^

Dan satu lagi yang bakal bikin kamu nggak nyesel ke kafe ini adalah WIFI yang super kenceeeeeng, gaes! Mihihi. Maklum anak kostan, wifi kenceng selalu bikin meleleh dan pengen berlama-lama. Yapp. dari rencana awal pulang tidak terlalu larut, disuguhi wifi kenceng, cake enak, dan minuman Peach Mojito, saya langsung lupa waktu.


Nah, mengenai harga kalian ga usah khawatir mahal, harga produknya relatif terjangkau bagi kawula muda kok. Jadi kalo harimu suntuk atau pingin hang-out tapi bingung nyari tempat nongkrong yang cozy, asik dan nyaman, The Sunday Cafe bisa kalian perhitungkan untuk jadi sasaran tongkrongan kalian.

Have Fun!