Ibu dan Retawu Deli yang Menawan
Hai. Apa kabar kamu ? Saya Laily, co-founder dan content creator leblung.com.
5 tahun berlalu begitu cepat ya. Rasanya baru kemarin saya menulis cerita tentang perjalanan memperpanjang masa berlaku SIM C saya di kota Purwakarta, Jawa Barat. Tapi ternyata itu adalah cerita 5 tahun yang lalu. Iya, tepat di bulan Desember tahun 2018 lalu. Dan dalam kurun waktu 5 tahun ini, banyak sekali perubahan yang terjadi. Mulai dari kepindahan saya dari Jawa Barat ke Jawa Timur, melampaui masa-masa menegangkan Covid-19, rumah baru, dan sebentar lagi akan dilengkapi dengan hadirnya keponakan baru. Bagaimana dengan 5 tahunmu ?
Kali ini saya ingin bercerita tentang Ibu dan Retawu Deli.
Ibu adalah pemilik toko kue kecil bernama ApungCakery. Toko kue yang beliau bangun sejak saya masih berusia kanak-kanak ini adalah bukti kecintaan Ibu pada dunia masak-memasak. Hal ini pula yang menyebabkan saya cukup jarang jajan di luar. Agenda pulang ke Malang selalu dipenuhi dengan ngobrol ditemani kue-kue lezat bikinan Ibu. Kalaupun saya ingin jajan, jawaban yang hampir selalu saya dengar adalah, “Kayaknya Ibu bisa bikin itu deh, Dik. Ibu bikinin aja yah.” Namun ada satu toko kue yang tidak tertolak oleh Ibu, Retawu Deli namanya.
Retawu Deli adalah toko pastri atau patiseri* yang terletak di Jalan Retawu No 4, Kota Malang. Berada di sudut Jalan Retawu, toko kue ini menjadi satu kesatuan dengan Kedai Ramen Master. Tapi tak perlu takut salah masuk, dari kejauhan kamu akan melihat fasad bangunan klasik berwarna merah bold. Bangunan berbentuk kotak simetris yang terdiri dari 2 lantai ini dilengkapi dengan banyak jendela besar di sisi kanan dan kiri, khas bangunan Perancis. Perpaduan fasad khas Perancis dengan warna bold khas bilik telepon Inggris ini memberi kesan mewah sekaligus hangat. Dan segaris senyum gembira selalu nangkring di wajah Ibu setiap kali ia akan memasuki Retawu Deli.
Berbeda dengan tema bagian eksterior, untuk interior bangunan, pemilik toko memilih tema Tropical Bohemian. Kamu bisa melihat lampu-lampu rotan dan rug atau karpet boho memenuhi sudut toko. Sedangkan kesan tropical ditampakkan dengan gambar daun-daun besar dengan dasar warna merah muda pada dinding toko. Perpaduan yang jarang digunakan tapi berhasil membuat kita merasa nyaman di dalamnya.
Retawu Deli yang beroperasi sejak tahun 2019 ini menyediakan berbagai jenis kue seperti croissant, flan, tourte, hingga tarte. Kue-kue lezat nan cantik itu dijual dengan harga bervariasi mulai dari 18.000 hingga 400.000 rupiah. Favorit saya adalah Croissant Grandma’s Favorite, croissant klasik tanpa isian. Kulitnya yang renyah ketika dimakan selagi hangat dengan perpaduan gurihnya butter di setiap lapisannya membuat croissant ini istimewa. Berbeda denganku, Ibu lebih suka menyantapnya saat dingin. Saat sudah mulai layu dan lesu tak berdaya. Katanya, “Empuk-empuk enak gitu, nak.”
Selain lebih suka menyantapnya saat layu, Ibu juga lebih memilih croissant dengan topping manis seperti Strawberry Danish Retawu atau Today Fruit Danish tipe peach. Selain croissant, saya baru mencoba Original Sourdough. Rotinya kenyal dengan lapisan luar yang keras. Mm, saya tidak tahu standar sourdough yang baik dan benar, tapi saya tidak bisa menyebut roti ini istimewa. Saya jauh lebih suka sourdough milik Ant Bakery dari Kota Bandung yang lembut dan sedikit kenyal. Oh ya, sebagai pelengkap, Retawu Deli juga menyediakan berbagai minuman seperti kombucha, coklat, kopi, dan jus. Harganya pun beragam mulai dari 15.000 hingga 40.000 rupiah.
Toko kue yang selalu ramai pengunjung ini buka mulai pukul 07.00 hingga pukul 20.00 WIB setiap hari. Khusus pembelian secara online melalui WhatsApp, Retawu Deli hanya melayani pemesanan mulai hari Senin hingga hari Jum’at maksimal pukul 18.00 WIB pada h-1 pengambilan. Layanan ini bisa kamu gunakan agar tidak kehabisan produk yang kamu incar. Hhe.
Selain bangunannya yang nyaman dan kuenya yang lezat, Ibu suka sekali dengan aura para pramuniaga di Retawu Deli. “Seru ya nak, anak muda banget gitu lho.” Jikalau suatu saat kita bertemu di Retawu Deli, kamu akan memandang wajah Ibu yang tidak berhenti tersenyum dan mata yang berbinar melihat kue-kue cantik, barisan pengunjung yang mengular, dan para pramuniaga yang sigap melayani pembeli. Kalau Ibumu suka berkunjung ke toko kue mana ? Share di kolom komen ya, mungkin bisa saya dan Ibu kunjungi di lain waktu. ^^
*Patiseri /pa·ti·se·ri/ n : toko yang mengkhususkan diri pada pembuatan roti dan kue-kue dari Prancis
**Croissant lebih dikenal sebagai kue berlapis-lapis yang berasal dari Perancis. Namun beberapa sumber menyatakan bahwa croissant adalah hasil modifikasi dari kue kipfel yaitu kue khas negara Austria. Pada tahun 1683, kue kipfel dibuat sebagai kudapan perayaan atas kemenangan Kerajaan Austria melawan penggepungan pasukan Turki. Dan untuk menggambarkan bendera Turki, kue kipfel dibuat berbentuk bulan sabit.
*Patiseri /pa·ti·se·ri/ n : toko yang mengkhususkan diri pada pembuatan roti dan kue-kue dari Prancis
**Croissant lebih dikenal sebagai kue berlapis-lapis yang berasal dari Perancis. Namun beberapa sumber menyatakan bahwa croissant adalah hasil modifikasi dari kue kipfel yaitu kue khas negara Austria. Pada tahun 1683, kue kipfel dibuat sebagai kudapan perayaan atas kemenangan Kerajaan Austria melawan penggepungan pasukan Turki. Dan untuk menggambarkan bendera Turki, kue kipfel dibuat berbentuk bulan sabit.
0 komentar: