Staycation : Another Vacation Style

13:29:00 It's Leblung 0 Comments

Wuhuuu. Weekend is almost here. Bagi para company slave (baca : karyawan perusahaan) macam saya, weekend adalah salah satu surga dunia. Kebahagiaan haqiqi karena bisa seharian mager di rumah sembari nonton drama korea, nonton youtube, atau sekedar baca novel di beranda rumah. Tapi, weekend kadang bikin sedih juga. Ini karena cuma di dua hari ini kita bisa travelling. Semacam sayang banget kalo pergi jauh cuma 2 hari kan? Tapi apalah daya, jatah cuti juga terbatas. Do you feel the same?


Bagi saya, travelling itu berarti pergi ke tempat jauh. Mencoba merasakan aura berbeda dari tempat yang jauh dari rumah. Merasakan budaya, bahasa, dan suasana yang berbeda dari yang kita rasakan sehari-hari. Travelling berarti pergi ke tempat jauh, minimal ke kota sebelah. Mencicipi makanan khasnya, merasakan terik mataharinya, dan mengamati bahasa tubuh para penduduk aslinya. Tapi ya itu, setelah tercatat sebagai karyawan, travelling menjadi dibatasi oleh waktu. Hhu.

Tapi, hei. Ada cara baru untuk berlibur lohh selain travelling. Staycation namanya. Unik ya? Istilah ini pertama kali dikenalkan oleh seorang komedian Kanada pada tahun 2005. Istilah ini adalah gabungan dari kata Stay dan Vacation. Yap. Berlibur dengan tetap tinggal di rumah. Siapa sih yang bakal bilang rumah itu bukan tempat yang menyenangkan? Rumah adalah tempat pulang yang paling dirindukan (Ibuuuk, Kida kangen. *malah curhat). Makanya, berlibur dengan tetap berada di rumah itu bukan hal yang tidak menyenangkan kan?

 
Poin dari Staycation ini adalah bagaimana membuat seisi rumah bersama-sama melakukan hal yang menyenangkan. Yang tidak biasa kalian lakukan sehari-hari. Misal bikin barbeque party di kebun belakang rumah, nonton film bareng dengan proyektor jadi bak pergi ke bioskop sembari nyemil homemade popcorn bikinan ibu, berendam seru di kolam renang portable (kolam renang plastik) jumbo, atau main uno brick bareng Bapak-Ibu dan para saudara juga boleh.


Nah, tidak hanya berdiam di rumah, Staycation juga dapat diartikan dengan berlibur di dalam kota atau ke tempat yang mudah dijangkau. Parameternya adalah ke tempat dimana kita tidak harus menyewa penginapan untuk bermalam. Hhe. Beberapa alternatif yang bisa kamu pilih antara lain :
1. Pergi ke museum kota
2. Piknik ke taman kota
3. Pergi ke car free day festival
4. Pergi ke tempat wisata dalam kota

Nah, Staycation tipe kedua ini yang saya dan suami lakukan saat libur panjang akhir tahun kemarin. Kami Staycation ke Pacet Hill, Mojokerto. Untuk mencapai tempat wisata baru di daerah Claket, Mojokerto ini kami butuh waktu sekitar 30 menit saja. Ada apa sih di sana?

 

Target awal mengajak suami Staycation adalah menghirup udara pegunungan yang sejuk. Yapp. Daerah Pacet, Claket yang merupakan kaki gunung Penanggungan membuat area ini sejuk dan berangin kencang. Naik motor 60 km/jam udah berasa naik motor 120km/jam. Hhi. Gegara angin itu, saya bolak-balik menyusup di bahu Mas Suami untuk mengecek kecepatan, sampai akhirnya dia bilang, "Kayak kenceng banget ya motornya, padahal ini pelan loh."

Selain butuh udara sejuk, saya juga butuh bernarsis ria. Yapp. Tempat wisata yang pembangunannya belum 100% ini menawarkan banyak spot untuk berfoto. Yang paling terkenal sih akar cinta itu. Eh apasih namanya? Pokoknya spot yang terbuat dari akar-akar pohon dibentuk hati itu lohh. Ini beberapa foto yang berhasil kami ambil :





Nah, selain untuk berfoto, tempat ini juga menyewakan berbagai tempat glamping (glamour camping), bahkan ada juga rumah pohon yang disewakan. Seru kali ya bangun dengan pemandangan yahud macam di Pacet Hills. Tapi rada ngeri juga karena tempat ini masih sepi.

Oh iya, selain berfoto, kamu juga bisa menjelajahi air terjun yang berjarak sekitar 2 km dari spot foto utama. Kami awalnya semangat '45 menjelajahi jalan setapak menuju ke tempat air terjun yang masih berada dalam kawasan Pacet Hills. Tapi makin dalam kami berjalan, suasana makin ngeri. Tak ada satu orang pun yang kami jumpai, even pengelola tempat wisata tersebut. Eng ing eng. Makin horor, dan kami memutuskan balik kucing. Hahaha. Secara, saat kami sampai di sana pukul 15.00 WIB, hanya ada kami berdua dan 3 orang pengunjung yang lain. Sesepi itu guys. Enak buat foto karena tanpa perlu antri, tapi horor buat explore ke air terjunnya.

Biaya untuk masuk ke wisata ini lebih kurang 100 ribu rupiah untuk 2 orang dan 1 motor, termasuk bayar parkir ya. Menjadi mahal karena kita harus bayar 2 kali. Di pos pertama sebelum masuk area pemandian air panas, dan di pos kedua yang berada di pintu masuk Pacet Hills. Cukup murah untuk view yang cantik banaaa.

Nah, itu tuh salah satu keunggulan Staycation : hemat. Hemat waktu, karena kita gak perlu menghabiskan berjam-jam di perjalanan. Hemat biaya, karena kita tak perlu mengeluarkan biaya penginapan dan biaya transportasi yang mahal. Mungkin ini juga yang bikin Staycation menjadi trend di Amerika Serikat saat krisis melanda Paman Sam di tahun 2007 - 2010 lalu. Sedangkan di Inggris sendiri, Staycation baru populer di tahun 2009 saat nilai tukar poundsterling menurun dan menjadikan biaya berlibur ke luar negeri menjadi mahal.

So, do you wanna try Staycation?


photo source :
self documentation

0 komentar: