La Divine - Artisan Gelato pada Hujan Bulan November
Sepagi ini Purwakarta sudah diguyur hujan. Hawa dingin menyelimuti tidur saya yang mulai tak lagi pulas. Pukul 02.00 WIB terbaca di layar ponsel. Tapi entah, ini sudah kesekian kali saat hujan mendera, saya ingin gelato. Beberapa dari kalian pasti mengernyitkan dahi sambil bergumam, "Kamu gapapa Lil? Sehat?" Rasanya selalu nampak aneh jika menginginkan es di waktu dingin. Tapi bukankah bapak-bapak dianggap lumrah meminta segelas kopi hitam panas di tengah terik matahari yang menyengat ya? Jadi anggaplah ini selumrah itu. ^^
source : www.notquitenigella.com |
La Divine - Artisan Gelato & Coffee namanya. Gerai gelato ini terletak di Jl Dharmahusada No 148, Gubeng Surabaya. Tempatnya tidak terlalu besar, jadi tak cukup nampak dari kejauhan. Untuk menemukannya, cukup cari Gerai Surabaya Patata, gerai gelato ini persis di seberang jalannya. Gerai ini didesain dengan interior yang sederhana, sesuai dengan tema-tema cafe gelato pada umumnya. Namun sang pemilik tetap menghadirkan ornamen-ornamen imut di beberapa bagian sehingga tetap kece untuk berfoto ria. Ada dua pilihan tempat yang bisa kamu pilih : di luar untuk yang ingin menikmati gelato sembari merokok atau merasakan hawa Surabaya atau di bagian dalam yang ber-AC.
Suasana Gerai Indoor |
Kaca besar yang bikin suasana makin nyaman dan kece untuk background foto |
Merenungi apa sih, Siska? Hha.. |
source : www.diarysivika.com |
Oh ya, awalnya saya tertarik dengan gelato ini karena menurut beberapa sumber dari internet disebutkan bahwa gerai ini dulunya hanya dibuka di Bali. Ini menarik buat saya karena mayoritas pengunjung Bali adalah turis internasional. Tentu rasa yang ditawarkan tak boleh main-main, harus sesuai standar lidah mereka agar tetap dapat bertahan. Jadilah hal pertama yang saya tanyakan saat ke sana beberapa bulan lalu adalah, "Ini bener Mas katanya pindahan dari Bali?" Masnya mantap mengiyakan sambil tersenyum. Katanya karena masa sewa tempat habis, maka pemiliknya memutuskan untuk pulang ke kampung halaman, Surabaya, dan membuka kembali usaha ini di depan rumahnya sendiri.
Lalu, apakah ekspektasi itu sesuai?
Gerai gelato ini menawarkan 15 rasa berbeda, antara lain : Gelato Salted Caramel Popcorn, Monster Cookie, Chocolate Brownies dan banyak lainnya. Jujur, saya dan Siska (adik saya) sempat galau dibuatnya. Untunglah mas-mas pramuniaganya sabar pisan. Menjelaskan ini dan itu, rasanya kalo ini begini, kalo yang itu begitu, kalo suka yang unik pilih ini, kalo mau aman pilih yang itu. Dan two thumbs up untuk penjelasan mana yang menggunakan rum dan mana yang tidak. Bagi orang yang menghindari rum seperti saya, ini sangat membantu.
Lalu, apakah ekspektasi itu sesuai?
Gerai gelato ini menawarkan 15 rasa berbeda, antara lain : Gelato Salted Caramel Popcorn, Monster Cookie, Chocolate Brownies dan banyak lainnya. Jujur, saya dan Siska (adik saya) sempat galau dibuatnya. Untunglah mas-mas pramuniaganya sabar pisan. Menjelaskan ini dan itu, rasanya kalo ini begini, kalo yang itu begitu, kalo suka yang unik pilih ini, kalo mau aman pilih yang itu. Dan two thumbs up untuk penjelasan mana yang menggunakan rum dan mana yang tidak. Bagi orang yang menghindari rum seperti saya, ini sangat membantu.
Oh ya, di gerai ini kamu bisa cobain dulu sebelum fix memilih rasa apa yang akan kamu pesan. Mereka menyediakan sendok kecil untuk mencoba varian rasa gelatonya. Gak perlu sungkan, kamu bisa mencoba ke-15 rasa gelato tersebut. Cukup membantu bagi yang bingung seperti kami.
Setelah cukup lama berpikir, kami memilih All mine - 2 flavours seharga Rp 25.000. Gelato ini tidak hanya bisa dinikmati menggunakan cup, tapi juga bisa dengan waffle atau dengan cone es krim. Saya memilih cone es krim. Cukup tambah biaya Rp 5.000, gelato langsung disajikan dengan cone dan dibentuk cantik menyerupai bunga mawar yang tengah mekar sempurnya.
Sedangkan adik saya memilih memakan gelato dengan waffle. Untuk menikmati pilihannya, kami perlu menambah biaya sebesar Rp 23.000. Secara rasa, gelato ini enaaak. Saya tidak merekomendasikan rasa apa yang paling yahud karena ini berdasarkan selera, tapi yang pasti enak. Tidak terlalu creamy atau terlalu manis. Pas banget. Tekstur gelatonya juga bener-bener lembut di mulut.
Cone es krimnya enaaak. Renyah banget tapi gak gampang hancur. Cone milik Wa*ls lewat. Waffle yang dipilih adik juga enak, empuk nampun tetap kering di luar. Gimana ya? Macam tahu sumedanglah, krispy di luar empuk di dalam (maafkan analogi yang gak banget). Untuk gelato, cone, dan waffle, saya kasih nilai 4.5 dari skala 5.
Selain gelato, gerai ini juga menyediakan makanan berat, kami yang kelaparan langsung memutuskan untuk memesan makanan berat pula. Saya memilih Fish and Chips. Dari segi porsi, potongan ikannya cukup besar, sedangkan kentang gorengnya cukup banyak. Daging ikannya tidak berbau dan super lembut, baluran tepungnya crunchy, rasanya : ENAK. Pun begitu dengan kentang gorengnya, tidak terlalu kering, tidak pula lembek. Gak nolak kalau ada yang ngajakin makan Fish and Chips ini lagi. Untuk seporsi Fish and Chips dibanderol Rp 55.000,- cukup ramah di kantong untuk Fish and Chips segede ini.
Adik saya memilih Lasagna. Enak, tapi tidak bisa saya katakan istimewa. Teksturnya lembut dengan keju yang lumayan banyak. Untuk yang tidak suka makanan terlalu creamy, saya sarankan untuk menghindari lasagna di sini. Seporsi lasagna dibanderol Rp 62.000,-.
Dengan rasa gelato yang enak, Fish and Chips yang super lezat, suasana yang nyaman, saya tidak ragu merekomendasikan tempat ini untuk kalian semua. Huwaaa, jadi pengen balik ke Surabaya.
Ah, memang gak ada yang salah kok dengan menikmati bercup-cup gelato pada hujan bulan November. ^^
Ah, memang gak ada yang salah kok dengan menikmati bercup-cup gelato pada hujan bulan November. ^^
1 komentar: