Sahabat Jadi Partner Bisnis, Why Not?
Persahabatan bagai kepompong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong, hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatn bagai kepompong, maklumi teman hadapi perbedaan
Persahabatan bagai kepompong, hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatn bagai kepompong, maklumi teman hadapi perbedaan
Masih ingat lirik lagu Kepompong yang dibawakan, dengan sederhana namun mengena di hati, oleh Sindentosca di awal tahun 2010 yang lalu? Ya. Lagu yang populer karena menjadi soundtrack sinetron berjudul sama itu menceritakan persahabatan yang menjadikan kedua belah pihak menjadi lebih baik meski dengan berbagai perbedaan dan rintangan yang menghadang.
Dipungkiri atau tidak, masing-masing kita memiliki sahabat. Seseorang yang begitu dekat, tidak mirip secara fisik, dan bahkan tidak mirip pula secara watak, kepribadian, dan cara berpikir. Namun, ia selalu di situ. Tertawa bersama untuk hal-hal bodoh dan konyol yang kita, ia, atau dilakukan bersama. Menahan tangis saat kesedihan melanda kita agar ia tetap bisa menyalurkan energi positif dan membuat kita tegar menghadapi masalah yang terjadi. Sesekali memarahi kita saat kita ndableg mengambil keputusan yang kurang tepat dan sulit diingatkan. Ia, cermin bersih mengkilat yang menggambarkan diri kita sebenarnya.
Ia yang mengenali kita dari berbagai aspek barang tentu menjadi tempat curhat paling tepat. Tak kenal waktu dan tempat, entah tiba-tiba telpon jam 12 malam karena mendadak patah hati ditinggal si koko pergi, menemuimu di bawah pohon beringin saat kau menangis sesenggukan karena permasalahan kuliah yang semakin rumit, menahanmu dengan sabar saat amarah tengah memuncak, dan mendekapmu erat di waktu-waktu krusial yang lain. Sahabat juga partner nongkrong paling asyik, meski hanya duduk di depan gedung perpustakaan sembari membahas style tiap orang yang lewat, window shopping berjam-jam seraya mengobrol kesana kemari, atau sekadar duduk berjam-jam di kafe demi menghapus rindu. Sahabat, paket lengkap yang menyempurnakan hidup kita.
Lalu, kemana persahabatan akan kita bawa? Untuk kamu yang memiliki mimpi menjadi entrepreneur muda atau pebisnis muda, kenapa tidak mencoba menjadikan sahabatmu sebagai partner bisnis? Kalian yang sudah cocok di segala aspek kehidupan (cailah), akan lebih mudah berkomunikasi bukan? Konsep ini bukan isapan jempol semata loh. Beberapa pebisnis muda sudah membuktikannya, siapa saja mereka?
Dipungkiri atau tidak, masing-masing kita memiliki sahabat. Seseorang yang begitu dekat, tidak mirip secara fisik, dan bahkan tidak mirip pula secara watak, kepribadian, dan cara berpikir. Namun, ia selalu di situ. Tertawa bersama untuk hal-hal bodoh dan konyol yang kita, ia, atau dilakukan bersama. Menahan tangis saat kesedihan melanda kita agar ia tetap bisa menyalurkan energi positif dan membuat kita tegar menghadapi masalah yang terjadi. Sesekali memarahi kita saat kita ndableg mengambil keputusan yang kurang tepat dan sulit diingatkan. Ia, cermin bersih mengkilat yang menggambarkan diri kita sebenarnya.
Ia yang mengenali kita dari berbagai aspek barang tentu menjadi tempat curhat paling tepat. Tak kenal waktu dan tempat, entah tiba-tiba telpon jam 12 malam karena mendadak patah hati ditinggal si koko pergi, menemuimu di bawah pohon beringin saat kau menangis sesenggukan karena permasalahan kuliah yang semakin rumit, menahanmu dengan sabar saat amarah tengah memuncak, dan mendekapmu erat di waktu-waktu krusial yang lain. Sahabat juga partner nongkrong paling asyik, meski hanya duduk di depan gedung perpustakaan sembari membahas style tiap orang yang lewat, window shopping berjam-jam seraya mengobrol kesana kemari, atau sekadar duduk berjam-jam di kafe demi menghapus rindu. Sahabat, paket lengkap yang menyempurnakan hidup kita.
Lalu, kemana persahabatan akan kita bawa? Untuk kamu yang memiliki mimpi menjadi entrepreneur muda atau pebisnis muda, kenapa tidak mencoba menjadikan sahabatmu sebagai partner bisnis? Kalian yang sudah cocok di segala aspek kehidupan (cailah), akan lebih mudah berkomunikasi bukan? Konsep ini bukan isapan jempol semata loh. Beberapa pebisnis muda sudah membuktikannya, siapa saja mereka?
Chad Hurley merupakan seorang lulusan Indiana University of Pennysylvania di bidang desain sedangkan Steve Chen dan Jawed Karim adalah lulusan University of Illinois di bidang ilmu komputer. Ketiganya dipertemukan saat menjadi karyawan PayPal.
Persahabatan mereka itu kemudian menjadi semakin erat dan akhirnya mendorong mereka untuk membuat sebuah situs untuk berbagi video saat mereka mengalami suatu masalah yang “pelik”. Ya. Mereka mengalami kesulitan berbagi video sebuah pesta makan malam yang diadakan di apartemen Chen di San Fransisco. Jawed Karim yang tidak hadir dalam pesta tersebut, diberbagai sejarah, tidak diceritakan apakah Chen atau Hurley ingin berbagi video ke Karim, tapi sebut saja begitu karena hanya Karim yang tidak datang pada pesta makan malam tersebut.
Jadilah pada awal-awal tahun 2015, mereka membuat sebuah situs untuk berbagi video dengan bantual angel investor seperti Sequiola Capital yang mengucurkan 11,5 juta US$. Video pertama yang diunggah berjudul “Me At Zoo” yang menampilkan Jawed Karim yang tengah berada di San Diego Zoo. Dan dalam kurun waktu yang tidak lama, sekitar Juli 2006, sebanyak 65.000 video telah diunggah dan menerima kunjungan hingga 100 juta di tiap videonya. Dan pada tahun 2007, menurut Alexa.com, Youtube menempati urutan ketiga 3 situs yang paling banyak dikunjungi setelah Google dan Facebook. Pencapaian yang fantastis bukan?
Persahabatan mereka itu kemudian menjadi semakin erat dan akhirnya mendorong mereka untuk membuat sebuah situs untuk berbagi video saat mereka mengalami suatu masalah yang “pelik”. Ya. Mereka mengalami kesulitan berbagi video sebuah pesta makan malam yang diadakan di apartemen Chen di San Fransisco. Jawed Karim yang tidak hadir dalam pesta tersebut, diberbagai sejarah, tidak diceritakan apakah Chen atau Hurley ingin berbagi video ke Karim, tapi sebut saja begitu karena hanya Karim yang tidak datang pada pesta makan malam tersebut.
Jadilah pada awal-awal tahun 2015, mereka membuat sebuah situs untuk berbagi video dengan bantual angel investor seperti Sequiola Capital yang mengucurkan 11,5 juta US$. Video pertama yang diunggah berjudul “Me At Zoo” yang menampilkan Jawed Karim yang tengah berada di San Diego Zoo. Dan dalam kurun waktu yang tidak lama, sekitar Juli 2006, sebanyak 65.000 video telah diunggah dan menerima kunjungan hingga 100 juta di tiap videonya. Dan pada tahun 2007, menurut Alexa.com, Youtube menempati urutan ketiga 3 situs yang paling banyak dikunjungi setelah Google dan Facebook. Pencapaian yang fantastis bukan?
Kaskus dilahirkan oleh tiga sahabat yang tengah mengenyam pendidikan di Seattle, Amerika Serikat. Awalnya kaskus dibuat untuk tugas kuliah dan inti utama situs ini adalah berbagi informasi untuk orang-orang indonesia yang berada di Amerika Serikat.
Kaskus yang merupakan singatan dari Kasak Kusuk ini kini berhasil menjadi forum komunitas terbesar dan nomor 1 di Indonesia. Pada Juli 2014, Alexa.com mencatat bahwa Kaskus menduduki ranking 285 di lingkup global dan menduduki rangking ke 7 di Indonesia sebagai situs yang paling banyak dikunjungi.
Kaskus yang merupakan singatan dari Kasak Kusuk ini kini berhasil menjadi forum komunitas terbesar dan nomor 1 di Indonesia. Pada Juli 2014, Alexa.com mencatat bahwa Kaskus menduduki ranking 285 di lingkup global dan menduduki rangking ke 7 di Indonesia sebagai situs yang paling banyak dikunjungi.
3. Miranti dan Nike – http://www.livingloving.net/
Situs yang dilaunching pada Februari 2013 ini dibuat dan dikembangkan oleh dua orang sahabat bernama Miranti dan Nike. Keduanya memulai bisnis ini karena merasa blog dan situs lokal tidak cukup informatif terhadap hal-hal yang mereka suka seperti desain, dekorasi, craft, dan lain-lain. Berawal dari mengemukakan apa yang mereka sukai dan apapun yang menarik bagi mereka, kini living loving telah memiliki kelas offline dengan jumlah peserta yang tidak pernah sepi. Ya. Kelas-kelas workshop tersebut mereka lahirkan dan jadikan sebagai ekspansi dari core bisnis mereka, yaitu menulis.
Tiga contoh sukses di atas sudah cukup membuat kita berpikir ulang agar persahabatan tidak melulu masalah curhat, shopping, dan travelling bersama kan? Partner bisa dijadikan sahabat ciamik dalam berbisnis, hasilnya bisa kalian gunakan untuk agenda berlibur bersama kalian loh. Tapi, berbisnis dengan sahabat juga harus mempertimbangkan beberapa hal agar bisnis berjalan persahabatanpun tetap langgeng.
Dikutip dari wolipop.detik.com, beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan adalah sebagai berikut :
1. Pilih sahabat yang tepat
Sahabatku sudah tepatlah. Ya. Dia adalah orang yang tepat untuk curhat dan hang out saat ini, tapi apakah ia memiliki minat yang sama? Mudah diajak bekerja secara tim? Orang-orang dengan bakat alamiah mengenai sesuatu, misal pandai mendesain baju, belum tentu memiliki jiwa kerjasama yang baik. Oleh karena itu, pastikan dia adalah sahabat yang tepat untuk dijadikan partner bisnis ya.
2. Pastikan kalian setara
Selain melihat potensi pada diri sahabat kita, kita juga tak boleh lupa untuk menggali minat dan ketrampilan yang kita miliki. Jangan sampai menuntut lebih pada sahabat tapi kita sendiri tidak memiliki kompetensi itu. Bisa-bisa sahabat kita kecewa dan hubungan menjadi renggang.
3. Tentukan tujuan, target, dan peran
Pastikan tujuan bisnis yang dilakukan bersama telah ditentukan dengan jelas. Hal ini akan memudahkan kita untuk menentukan langkah apa saja yang diperlukan. Setelah itu buat target atas langkah-langkah tersebut dan bagi peran dengan seimbang agar tidak ada pihak yang merasa diberatkan.
4. Buatlah kontrak kerjasama
Memang terasa riskan untuk membuat sebuah kontrak dengan sahabat. Tapi percayalah, ini akan memudahkan kita untuk menyelesaikan permasalahan yang mungkin suatu saat akan terjadi. Dan kontrak ini dibuat tidak lain dan tidak bukan adalah untuk melindungi kedua belah pihak.
5. Pisahkan waktu kerja dan waktu bermain
Jangan campurkan urusan dan waktu kerja dengan bermain, selain target yang kemungkinan akan molor, membawa urusan pekerjaan pada waktu bermain juga akan mengurangi keseruan bermain. Gak lucu dong ya kalau temanmu sedang heboh dengan satu set kosmetik yang baru ia beli tiba-tiba kamu mengalihkan topik untuk membahas order dari Pak Ogah yang tempo hari baru kamu terima. “Woi, it’s time to having fun!” pasti begitu batin sahabatmu.
6. Belajarlah mengatasi konflik
Terkadang, sulit untuk konfrontasi saat masalah menghadang. Ada rasa tidak enak untuk menyampaikan keluhan saat ia membuat kesalahan. Konfrontasi ini bukan bertujuan untuk membuat kalian bertengkar kok. Tapi kalian harus berusaha jujur dan menyampaikan apa yang menjadi hambatan untuk kebaikan kalian bersama di waktu mendatang. Masalah yang dipendam hanya akan menjadi bom waktu yang akan meledak kapan saja, bukan?
7. Pererat hubungan persahabatan kalian
Suatu usaha yang dibangun bersama sahabat selalu didasari kecocokan satu sama lain. Hal ini harus terus dijaga dan sebisa mungkin dipererat agar kalian makin enjoy melakukan bisnis bersama.
8. Sediakan “Me Time”
Saat kejenuhan akibat deadline dan order yang menggila, kalian memerlukan waktu untuk diri sendiri pastinya. “Me Time” ini diperlukan untuk meredam kemarahan yang timbul akibat kejenuhan tersebut.
So, tunggu apalagi? Yuk mari membuka usaha bersama sahabat!
Mm, tidak harus usaha yang menghasilkan uang sih. Kalian bisa mulai melakukan hal-hal yang kalian suka bersama untuk memperbaiki skill dan kemampuan kalian kok.
Seperti saya dan seorang sahabat yang memulai project baru berjudul “Dua (2) Wajah Manusia” (http://www.leblung.com/2016/03/dua-2-wajah-manusia.html) untuk menumbuhkan semangat menulis dan menyalurkan kegalauan kami. Agar cerita, cercaan, dan tangisan di malam-malam sunyi itu bisa kalian dengar juga. Siapa tau membawa pencerahan, atau yaaah minimal bisa bikin kalian tersenyum (dan semoga tidak makin tersesat ya. Hhe).
yesss. . . yesss. . .
ReplyDeletemasih menunggu tulisan untuk episode ke dua darimyuu. . .
nanti kalo udah sama sama senggang bisa kali kita lanjutkan business WO dan EO yang kita idam idamkan itu bulel. apalagi setelah km resign dari listrik2an dan menjadi Ny. Rendra serta ibu dari Rendra dan laily junior (semoga 5 yaaaa, ceweknya 3) aku terlepas dari segala macam hutang yang membebani. . . jadi kita bisa fokus bangun business truss nanti anak anak kita dijodohin ya kaya di sinetron (aku tanya suamiku dulu boleh gak ngejodohin anakku sm anakmu bulel) #KayangKoprolDiudara
Aamiin.
DeleteKata si Rendra, "Ndang mengambil langkah pertama. Mimpi gak akan jadi kenyataan kalo tetep di pikiranmu aja." kyaaaa..
Mm. Maunya sih 11. 1 cowok 1 cewek. Cukup itu mah. Hhe..
Aq yg gmau mereka dijodohin sama anakmu. Kasian. Mertuanya kamu soalnya. Hahahha.
ada apa ini ada apa ini -_-"
ReplyDeletekalo kata NIKE, "JUST DO IT"
Just do it jodohinnya? Tidaaaak. Tolong dipikir upang RenKun. Plis.plis.plis. tersiksa anak qta ntar kalo mertuanya kayak Genthonk.
DeleteLebay mode : on
*dilemparPCdariSurabaya
Huahahaha
*ulang
Delete