Bride-to-be Diary, Sebuah Persiapan Pra-nikah (1)

19:30:00 It's Leblung 0 Comments


Menikah itu..
Menyatukan dua hati yang saling mencintai.”
Iya bener. Eiits, tapi ada juga kan yang menikah karena kualifikasi. Apaan maksudnya? Wait.wait.wait. Jangan pasang tampang heran maksi bin ajaib gitu dong. Menikah karena kualifikasi di sini maksudnya adalah pernikahan yang didasari karena ketaatan kepada Allah, jadi cukup dilihat bebet, bibit, dan bobotnya. Jika ketiganya baik, maka pernikahan pun dapat digelar.

Pernikahan macam ini biasanya terjadi di lingkup saudara-saudari muslim dengan konsep ta’aruf. Diperkenalkan oleh sang murabbi atau guru mengaji, bertukar pikiran mengenai visi misi kehidupan, background checking dari teman dan kerabat dekat, jikalau cocok dan dirasa baik, proses dilanjutkan ke jenjang pernikahan. Bagaimana dengan cinta? Mereka yang sudah dan akan menjalani pernikahan tipe ini yakin bahwa Allah akan menaburkan benih cinta di hati keduanya setelah menikah. 


Menikah itu..
Memperbanyak keturunan.
Kata orang banyak anak banyak rejeki. Saya sepakat. Mahluk-mahluk kecil itu adalah bentuk kenikmatan yang luar biasa jikalau kita mau membuka hati dan pikiran. Coba pikirkan, adakah boneka yang lebih menggemaskan dari senyum cantik dan ganteng anak-anak? Adakah mainan atau hewan yang lebih menyebalkan daripada anak-anak yang memporak-porandakan rumah saat kamu merasa sangat letih?

Adakah sesuatu yang lebih menyedihkan dibanding melihat mereka terkulai sakit dan tidak berdaya? Ya. Anak-anak adalah mainan hidup paling komplit daripada sekadar boneka atau games-games virtual itu. Tingkahnya yang sulit diprediksi membuat emosimu naik turun tanpa bisa diatur ritmenya. Tingkahnya yang sulit diprediksi membuatmu tertantang untuk menahlukkannya agar ia menjadi anak baik, sopan, lemah lembut, baik hati, dan suka menabung.

Menikah itu..
Wadah mengekspresikan rasa sayang.
Cie.cieee.. silakan diuraikan sendiri yaa..

Beragam pemikiran dijabarkan mengenai pernikahan. Masing-masing individu tentu memiliki definisinya masing-masing. Begitu pula dengan tujuan menikah. Asal kamu nggak bilang tujuan menikahmu adalah mengeruk harta sang suami, maka saya benarkan pemikiranmu. Hhi. Bahasan menikah ini memang panjang, rumit, ribet, tapi tetap asyik.
Seorang teman berbaik hati mengemukakan pemikirannya tentang arti sebuah pernikahan, rukun menikah dalam agama Islam, dan polemik-polemik khas pernikahan seperti perjodohan atau pernikahan sejenis yang kini tengah marak dibicarakan. Pemikiran ciamiknya itu bisa kamu baca di sini ya : Pernikahan dan Ego Pribadi

Nah, sedang saya yang berilmu dangkal tentang pernikahan mencoba mengulas tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan pernikahan. Eits.eits. pernikahan adalah momen sakral dalam hidup kita girls, jadi tidak ada salahnya dong kita memberi daya upaya maksimal bin optimal agar semua berjalan lancar, membahagiakan, dan layak dikenang. Yapp. Persiapan yang perlu kamu lakukan sebagai bride to be (saya fokus ke mempelai wanita boleh ya. Persiapannya lebih riweuh sihh) saya kelompokkan menjadi 3 unsur :
1.    Persiapan Kecantikan Fisik Dari Luar
2.    Persiapan Kecantikan Fisik Dari Dalam
3.    Persiapan Mental dan Psikologis
4.    Persiapan Acara di Hari H

Kali ini, kita akan berfokus pada “Persiapan Kecantikan Fisik Dari Luar”. Bukan rahasia jika kita kaum hawa ingin terlihat lebih cantik dan lebih bercahaya di hari bahagia itu. Berbagai cara ditempuh demi menyempurnakan penampilan. Bukan dengan sulam bibir, sulam alir, atau operasi plastik ya. Ada serangkaian perawatan tubuh baik dari luar maupun dalam yang bisa dilakukan, antara lain :

1.    Luluran
 

Kamu kaum hawa pasti sudah tidak asing dengan benda bernama lulur. Ya, krim yang biasanya dilengkapi dengan butiran scrub ini berfungsi untuk membantu pengelupasan sel-sel kulit mati sehingga tubuh dapat terasa lebih segar, bersih, dan bercahaya (bukan bercahaya macam kunang-kunang loh yaa..). Ritual ini bisa dilakukan di salon amupun dilakukan sendiri di rumah. Untuk kamu yang ingin melakukannya sendiri di rumah, perlu memperhatikan beberapa tata cara luluran yang baik dan benar berikut ini :
a.  Lakukan mandi seperti biasa. Hal ini dilakukan guna membersihkan tubuh dari kotoran atau debu yang menempel setelah beraktivitas di luar. Selain itu, mandi ini juga berfungsi membunuh bakteri atau kuman yang menempel di permukaan tubuh. Oleh karena itu ada baiknya kamu menggunakan sabun yang mengandung antiseptik untuk hasil yang optimal, tapi untuk kamu yang memiliki kulit kering atau alergi kulit tidak disarankan untuk menggunakan sabun dengan antiseptik. Hal ini karena ph sabun berantiseptik cenderung basa sehingga membuat kulit semakin kering, lebih baik gunakan sabun dengan pelembab atau sabun bayi.

b.  Setelah tubuh dibilas hingga bersih, keringkan menggunakan handuk bersih. Nah, setelahnya langsung oleskan lulur secara merata ke seluruh tubuh. Jadi proses pengolesan lulur dilakukan saat tubuh masih dalam kondisi lembab. Jangan lupa mengoleskannya ke arah lipatan-lipatan tubuh seperti ketiak, siku, atau belakang lutut. Daerah lipatan tersebut biasanya banyak terdapat sel kulit mati yang tertinggal. Selanjutnya lakukan pemijatan kecil atau ringan untuk melancarkan peredaran darah. Selain itu juga gosok-gosok dengan arah memutar agar kulit mudah terbawa.

c.   Setelah pemijatan dan penggosokan dilakukan merata, diamkan balutan lulur tersebut selama 10 hingga 20 menit agar zat-zat yang terkandung di dalamnya meresap sempurna ke dalam tubuh. Jika dirasa tubuh cukup segar lakukan pembilasan hingga bersih.

Dan untuk hasil maksimal, setelah pengeringan badan (setelah luluran) gunakan pelembab kulit. Sehingga kulit tidak hanya bersih bercahaya namun juga halus dan lembab. Dan untuk hasil yang maksimal, kamu bisa melakukan luluran maksimal seminggu sekali. Jangan brutal karena ingin putih luluran setiap hari ya, scrubbing yang terlalu sering hanya akan membuat kulitmu iritasi dan semakin kering. So, lakukan rutin, telaten, dan sesuai prosedur jika ingin hasil yang maksimal.

2.    Masker wajah dan facial
Nah, sama dengan luluran, masker wajah sebenarnya juga bisa kamu lakukan sendiri di rumah. Masker instan dengan harga terjangkau banyak kok. Untuk masker wajah cukup kamu lakukan 1 bulan sekali atau jikalau dirasa kurang, maksimal dilakukan 2 minggu sekali. Kulit yang terlalu sering dimasker juga tidak baik karena dapat menyebabkan iritasi.

Sedangkan untuk facial, bisa sih dilakukan di rumah, tapi untuk hasil yang lebih baik disarankan untuk ke salon atau klinik kecantkan. Bukan apa-apa sih, di salon kamu akan ditangani langsung oleh beautycan yang sudah ditraining sehingga pijat dan pengangkatan komedo sudah sesuai dengan standar yang diperbolehkan bukan asal mijit atau mencet sana-sini ya. Untuk ke salon, pastikan juga alat yang digunakan untuk mengangkat komedo adalah alat baru atau sudah disterilkan, karena penggunaan alat secara bersamaan dengan pasien yang lain meningkatkan probabilitas penularan penyakit antara satu pasien dan pasien yang lain. Jadi, beware ya. Jangan karena pingin cantik, bela-belain ke salon, eh malah tertular penyakit.

3.    Perawatan Rambut

Rambut sebagai mahkota wanita juga jangan sampai terlupakan ya. Kamu bisa memilih hair spa atau creambath. Apa bedanya?

Creambath adalah perawatan rambut dasar dengan cara mengoleskan krim yang sesuai untuk kondisi rambut. Mulai dari mengatasi rambut rontok, rambut berminyak, rambut kering, hingga rambut bercabang. Setelah rambut diolesi dengan krim, akan dilakukan pemijatan lembut pada kulit kepala yang bertujuan untuk mempermudah krim meresap ke kulit kepala. Setelah itu, rambut di steam dengan alat yang berbentuk seperti helm atau bisa juga ditutup dengan handuk hangat selama 10 hingga 15 menit.

Hair Spa sebenarnya hampir mirip dengan creambath hanya saja pilihan krim yang ditawarkan lebih banyak dan dilakukan pemijatan ekstra yang tidak hanya berfungsi untuk membuat krim meresap namun juga menciptakan efek rileks. Efek rileks dari pemijatan pada hair spa tidak hanya dirasakan oleh kepala, namun juga dirasakan oleh seluruh tubuh sehingga badan terasa ringan dan lebih bersemangat.

Baik creambath maupun hair spa ini tidak boleh terlalu sering dilakukan. Maksimal dilakukan 2 minggu sekali sama halnya dengan masker wajah dan facial.  

4.    Spa Vagina

Mungkin bagi sebagian perempuan atau gadis, spa vagina adalah hal yang awam (sama kok). Spa vagina atau yang dalam tradisi Jawa biasa disebut ratus ini adalah perawatan organ intim wanita yang berfungsi untuk membunuh bakteri penyebab bau tak sedap, keputihan berlebih, sakit atau nyeri saat menstruasi dan mengencangkan organ kewanitaan. Dipijit macam body spa? Bukan-bukan. Vagina atau V-Spa ini hanya merupakan pengasapan.

Jadi, ratus atau sekumpulan rempah-rempah yang telah diracik dengan komposisi tertentu direbus dengan air hingga mendidih. Lalu tungku yang digunakan untuk merebus tersebus diletakkan dibawah kursi ratus yang telah diberi lubang. Kamu tinggal duduk di kursi tersebut agar asap dari perebusan ratus mengenai organ kewanitaan kamu. Penguapan atau pengasapan ini biasanya dilakukan selama 15 menit. Untuk para calon mempelai wanita, disarankan untuk melakukan ritual ratus ini maksimal 1 bulan sebelum hari H dilaksanakan.

5.    Perawatan Payudara
Mm... Perawatan ini juga tergolong awam dan sedikit geli untuk dibicarakan. Tapi dalam serangkaian perawatan tubuh atau paket perawatan tubuh di salon, perawatan payudara juga termasuk di dalamnya. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah membuat buah dada lebih kencang dan terangkat.

Caranya? Dilakukan pemijatan dengan teknik tertentu, dalam sebuah artikel dituliskan bahwa kita yang memilih melakukan perawatan di rumah juga dapat melakukannya, girls. Caranya? Olesi buah dada dengan minyak zaitun secukupnya. Selanjutnya lakukan pemijatan dengan arah memutar sekitar 3 hingga 5 menit. Perawatan di rumah ini bisa kamu lakukan setiap hari sesaat sebelum tidur.

6.    Menicure – Pedicure

Yapp. Perawatan kuku kaki dan kuku tangan tidak boleh diabaikan. Tangan kamu juga harus nampak mempesona saat bersalaman dengan para tamu bukan? Sedangkan kaki, harus tetap cantik meski terbalut dengan high heels.

7.    Perawatan Gigi

Mungkin bagi kita yang sedang tidak hamil, masalah cabut gigi, penambalan, atau radang gusi adalah hal yang wajar. Namun, untuk ibu hamil hal ini perlu mendapat perhatian dan penanganan khusus. Oleh karena itu banyak dokter gigi yang menyarankan sebelum melakukan pernikahan ada baiknya calon pengantin memeriksakan kesehatan giginya terlebih dahulu sehingga masalah-masalah yang mungkin akan timbul dapat dicegah dan tidak membahayakan saat mengalami kehamilan.

Hal ini dikarenakan pembiusan lokal saat pencabutan gigi seringkali mempengaruhi metabolisme darah dan beresiko membuat sang ibu mengalami gejala anemia atau hipertensi dimana kondisi ini dapat mengakibatkan berat bayi lahir tendah, kelahiran prematur, atau bahkan keguguran.

Serangkaian perawatan tubuh dari luar tersebut bisa rutin kamu lakukan 2 hingga 3 bulan sebelum hari H. Dan untuk menunjang hasil yang optimal, kamu juga perlu melakukan serangkaian perawatan tubuh dari dalam. Apa aja? Tunggu posting selanjutnya yaaaa...

Semoga bermanfaat, girls!

You Might Also Like

0 komentar: