Evolusi Pokemon, Daya Ingat, dan Kualitas Tidur

19:46:00 It's Leblung 2 Comments

Kamis malam lalu, kami memilih menghabiskan waktu di balkon kamar hotel. Memandangi lampu kendaraan, gedung-gedung, taman, dan lampu jalan yang berkelap-kelip di kejauhan. Sesekali kami mencandai satu sama lain, lalu kemudian tertawa terbahak-bahak bersama. Hingga akhirnya bahasan kita sampai pada bahasan yang teramat sangat penting malam itu, "POKEMON"! Hahaha.
source : pokemonpicturesgo.weebly.com 
Ya. Suami saya yang Poke Fans sedari dulu, bercerita banyak tentang game Pokemon yang ia tamatkan (katanya tak ada satu edisi pun terlewatkan, biyuh-biyuh), tentang sejarah Pokemon sebenarnya (yang ini gara-gara muncul postingan aneh yang bilang Pokemon itu bahasa Ibrani atau Yahudi noh. Ckckck), dan bahkan membahas kekuatan dari masing-masing Pokemon yang berhasil ia tangkap melalui Pokemon Go. Di topik terakhir itu, suami saya berhenti di Pokemon Eevee. Ia mengingatnya sebagai Pokemon Generasi 1 dengan 3 evolusi. Tapi ia tak mampu menemukan lebih jauh tentang nama-nama evolusi Eevee. Ia hanya ingat Eevee dimiliki oleh 3 bersaudara, salah satunya Sparky, oleh karena itu si Eevee memiliki 3 jenis evolusi.

"Mm. Aku lupa ih."
"Laah. Katanya Poke Fans," ujarku sedikit mengejek. hhi.
"Iya, beneran aku tamat semua game dan serial tv-nya. Tapi yang ini lupa. Entahlah. Akhir-akhir ini aku suka lupa. Bahkan hal-hal yang umum juga gampang lupa."
"Kok bisa gitu?"
"Nggak tau juga aku. Ingatanku gak setajam dulu. Dikit-dikit lupa. Aku juga ngerasa aneh."
"Kurang tidur kali kamu, RenKun. Jadi otaknya kurang oksigen. Gak bisa napas jadi susah ingat dia," balasku sok tau.
"Hhe.."

Percakapan berakhir. Saya yang emang sering dikatain, "Semua-semua kamu gugling, Lil!", langsung gercep alias gerak cepat untuk mencari tau apakah ada "Pengaruh Kualitas dan Kuantitas Tidur Terhadap Daya Ingat Otak." Noh. Keyword guglingnya aja udah macam judul skripsi yakk. Hahaha..
 
source : www.ubrn.org
Dari penelusuran saya selama kurang lebih 15 menit, hipotesa 'asal nyeletuk' saya benar lohh sodara-sodari. Ya. Kualitas dan kuantitas tidur kita sangat berpengaruh pada daya ingat kita. Kenapa bisa begitu?

Dalam anatomi otak kita, terdapat suatu bagian yang bernama Hippocampus. Nama bagian otak yang berada di tengah ini diambil dari bahasa Yunani, yaitu hippo yang berarti kuda dan kampos yang berarti monster laut. Dinamakan demikian karena bentuknya yang menyerupai kuda laut. Bagian otak ini termasuk dalam sistem limbik yang memiliki fungsi utama untuk mengatur emosi, gairah, dan ingatan.

Nah, si Hippocampus inilah yang berperan penting dalam hal ihwal ingatan di otak kita. Dan sayang seribu sayang, si Hippocampus ini berbeda dengan cara pandang kita. Maksudnya? Jika kita selalu mengatakan orang yang sering tidur itu tidak produktif, maka hal ini berkebalikan dengan Hippocampus. Bagian yang terletak memanjang di lobus temporalis serebum ini bekerja di saat kita tidur.

source : www.brainhq.com
Jadi, ingatan jangka pendek yang kita miliki akan disimpan dalam Hippocampus ini. Lalu saat tidur, gelombang otak dengan frekuensi baik akan membuat ingatan ini beralih ke bagian otak lain yang menyimpan ingatan jangka panjang. Sehingga ketika sewaktu-waktu hal itu dibutuhkan dalam membuat keputusan, memecahkan masalah, atau sekadar bercerita tentang Pokemon kepada pasangan kamu, ingatan atau data yang tersimpan dapat digunakan kembali.

Nah. Frekuensi gelombang otak inilah yang dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas tidur kita. Kualitas dan kuantitas tidur yang buruk hanya akan menghasilkan gelombang otak yang buruk. Dampaknya, ingatan dalam Hippocampus tidak dapat dipindahkan ke memori jangka panjang. Saat terbangun, ingatan tersebut akan ditumpuk dengan memori yang baru dan memori lama akan hilang tanpa jejak.

Hal ini tidak hanya isapan jempol loh, sebuah penelitian telah dilakukan terhadap 177 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dengan Judul "Hubungan Kualitas Tidur dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Angkatan 2010 FK Universitas Andalas". Penelitian tersebut menitik beratkan pada hipotesa bahwa kualitas tidur akan mempengaruhi daya ingat dan konsentrasi mahasiswa sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi akademik mereka.

Hasil penelitian dari Hanafi Nilifda, Nadjmir, dan Hardisman tersebut memperlihatkan bahwa sebanyak 51 mahasiswa (65%) memiliki kualitas tidur dan prestasi akademik yang baik, 27 mahasiswa (35%) memiliki kualitas tidur yang baik dengan prestasi akademik yang kurang baik, 43 mahasiswa (43%) memiliki kualitas tidur yang buruk dengan prestasi akademik yang baik, dan 56 mahasiswa (57%) memiliki kualitas tidur yang buruk dan prestasi akademik yang kurang baik. Berdasarkan uji chi square didapatkan nilai p=0,004 (p<0,05). Penelitian ini menyimpulkan terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan prestasi akademik mahasiswa pendidikan dokter angkatan 2010FK Unand.
 
So, demi ingatan yang bertahan lama, yuk atur waktu dan kualitas tidur kita! Gak mau dong hal-hal penting yang mustinya diingat malah lupa. ^^

A GOOD WORK START WITH A GOOD SLEEP!
 
Hhi.. (iya-in ajalah meski rada aneh juga quote-nya).

You Might Also Like

2 comments:

  1. Wkwkwkwk,,, nyindir nih. Tapi okelah, jadi tau.

    ReplyDelete
  2. hipocampus itu kampus daerah mana ya mba? thx. soalnya saya lagi nyari referensi kampus bagus

    ReplyDelete