Sabtu Tanpa Tuan yang Ditunggu, Yuk-lah Luluran Dulu!

08:00:00 It's Leblung 0 Comments

source : www.7cups.com
Sabtu telah tiba
Sabtu telah tiba
Hatiku gembiraaa...


Yeay! Finally, it’s Saturday!

Hayo ngaku deh siapa yang girang maksimal karena ini hari Sabtu? Saya termasuk kok. Jadi jujur saja, saya adalah salah satu orang yang selalu menunggu datangnya hari Sabtu tiap minggunya. Kenapa? Karena saya nggak harus mandi pagi dengan buru-buru karena takut ketinggalan bus jemputan kantor. Karena saya gak harus juga mandi terlalu pagi. Karena saya gak harus juga melakukan pekerjaan rutin yang kadang membosankan. Karena saya gak harus juga duduk seharian di depan PC segede gaban. Dan karena di hari Sabtu juga saya biasanya bisa bertemu dengan my favorite man ever, Suami saya, maklumlah ya pejuang LDM (Long Distance Marriage).

Jadilah menurut saya hari Sabtu itu adalah play day, hangout day, crafting day, and dating day. Yapp, Hari Sabtu adalah hari dimana saya bisa main Candy Crush, Tetris, atau Onet sesuka hati. Hari Sabtu adalah juga hari dimana saya bisa pergi ke kota sebelah hanya untuk ketemu teman lama, mencoba tempat makan baru, menjelajah tempat wisata baru, atau sekedar beli alat perang alias kosmetik, atau ikut workshop mini. Hari Sabtu adalah juga hari dimana saya bisa berkreasi di dalam kamar kos dengan tenang sepanjang hari, tanpa harus takut tidur terlalu larut malam dan besok terlambat pergi ke kantor. Dan lagi yang lebih penting lagi, hari Sabtu adalah juga hari dimana saya bisa menghabiskan quality time bersama si Mas Suami atau anggota keluarga yang lainnya. Ini karena saya biasanya dikunjungi Mas Suami atau mengunjungi Mas Suami dan keluarga di hari Sabtu. For me, Saturday is an important day-lah. ^.^
source : www.simplemost.com
Tapi, ada kalanya juga hari Sabtu berarti sleep day. Biasanya ini berlangsung saat Mas Suami sedang tidak berkunjung dan saya tidak sedang pulang mengunjunginya dan keluarga. Plus saat kondisi badan saya sedang menurun akibat perjalanan dinas luar yang melelahkan atau side job (online selling and blogging) yang bikin saya begadang berhari-hari.

Saat sleep day, bisa loh saya seharian nyungsep di kasur, entah beneran tidur atau sekedar tiduran sambil scrolling instagram dan youtube. Hhe. Such an unproductive day yaa. But, it’s really happened to me. Kamu gak pernah?

Daaan gejala itu sudah mulai nampak ke permukaan. Badan saya sudah mulai pegal-pegal dan mood mulai menurun. Tapi, saya pengen deh memanjakan diri. Jadi meski badan pegel-pegel tetap bisa melewati hari Sabtu dengan gembira. Dan kebetulan sekali ada body scrub yang belum saya coba. So, I decide to scrubing binti luluran di hari Sabtu yang kelabu itu.
source : www.talentedladiesclub.com
Body scrub yang akan saya coba adalah Vineyard Peach Body Scrub milik brand The Body Shop. Bentuk kemasannya standar seperti varian body scrub milik The Body Shop yang lain, tapi saya suka warna peach jadilah kemasan ini nampak cantik dan menggoda buat saya. Hhi. 
source : www.thebodyshop.com.my

Begitu dibuka, aroma segar buah peach langsung menyambut. Tapi yang konyol adalah saya malah ingat teh rasa peach yang biasa saya beli saat ngemall di jaman kuliah. Hhi. Merusak suasana banget yang nostalgia saya. Wangi seger pokoknya. Ini juga yang bikin saya nekat beli (nitip temen) meski pada awalnya berencana beli body mist-nya aja. FYI, varian Vineyard Peach ini adalah varian yang limited edition. Jadi kalau kalian berencana beli dan pas di toko ada, sebaiknya gak pake mikir dua kali deh, karena besok belum tentu ada. Ini pengalaman pribadi banget, bela-belain nitip body mist ke temen, telpon ke beberapa store The Body Shop baik di Bandung maupun di Surabaya, dan hasilnya nihil. Hhu.

Lalu bagaimana teksturnya? Sama seperti varian body scrub The Body Shop yang lain, Vineyard Peach ini juga dilengkapi dengan butiran scrub yang berfungsi untuk proses exfoliating atau pengelupasan sel kulit mati kita. Tapi tekstur Vineyard Peach ini super creamy. Berbeda dengan varian Fuji Green Tea yang berbentuk gel dengan butiran scrub, Vineyard Peach ini berbentuk seperti krim lembut atau es krim yang meleleh. Lembuuut. Dibandingkan dengan body scrub merk lain yang saya punyai (Shinzui, Purbasari, Pradasari, dan Dove), Vineyard Peach ini menang telak.
source : www.zapaction.blogspot.com

Saat akan saya oleskan ke kulit, saya sempat berfikir bahwa bau wangi ini tidak akan tahan lama seperti yang terjadi pada varian Fuji Green Tea. Dan karena lembut banget, tentu akan lebih mudah larut dalam air. Setelah saya oleskan, saya biarkan dulu selama sekitar 10 menit. Ditunggu sembari sikat gigi, cuci kerudung, dan nyanyi-nyanyi gak jelas.
source : www.corallista.com

Setelah itu dbilas hingga bersih. Dan ternyata eh ternyata, wanginya masih nempel di kulit. Lebih wangi dari berbagai body scrub yang saya miliki lainnya. Jadi hipotesa bahwa tekstur lembut mengurangi tingkat kewangian di kulit setelah scrubing salah. Bahkan setelah saya mandi dan balik lagi lewat kamar mandi, wanginya berasa bangeeet. Sempet nelangsa karena bau kamar mandi lebih peachy dari tubuh saya. Wkwkwk.

Tidak hanya itu, saat mandi keesokan harinya, wangi peach ini masih tersisa. Ya meski tidak seberat saat selesai mandi. Tapi bisa saya katakan kalau wangi body scrub ini tahan lama. Mm, 4.5 of 5-lah kalau dikasih rating. Sedangkan untuk efektifitas dan efisiensi proses exfoliating, saya rasa sama saja dengan varian Fuji Green Tea dan body scrub merk lain yang saya miliki.

So, dengan aroma wangi segar menggoda menentramkan sepanjang hari plus kulit jadi mulus tanpa harus gosok-gosok pakai batu mah, saya merekomendasikan sekali produk ini. Tapi, harganya lumayan sih. Rp 299.000 untuk kemasan 250 ml. Mungkin saya akan beli saat habis bonusan dan dihemat untuk momen-momen special saja. Hhhi..

Oh ya, tips khusus untuk scrubing adalah mandilah normal dulu, pakai sabun mandi dan bilas hingga bersih. Setelah itu keringkan dengan handuk, baru oleskan body scrub secara merata. Jangan lupa sembari dipijit-pijit yaa. Biar badan wangi, pegal pun hilang.

Nah, setelah merasa wangi dan segar, saya biasanya memutuskan untuk menggunakan baju rumahan yang cantik dan rapi. Buat saya, baju dan tampilan itu mempengaruhi mood saya di hari itu. So, saya siap untuk nonton film, baca novel, atau crafting kece di hari Sabtu yang tidak lagi kelabu itu. I’m ready to have a great day!

source : www.childproofparenting.com



You Might Also Like

0 komentar: