Fasilitas Seru di Pulau Putri, Kepulauan Seribu
Tunnel Aquarium Nampak dari Luar |
Di postingan sebelumnya, sudah saya ceritakan bagaimana bercengkrama secara langsung dengan para ikan di Pulau Putri tanpa batas, alias bisa langsung dipegang. Wow banget yaaa. Dan lagi, itu gampang banget dilakukan. Keseruan tidak berhenti sampai di situ. Ada beberapa hal lain yang bisa kamu lakukan. Apa saja ?
Eksplor Laut Tunnel Aquarium
Salah satu fasilitas yang disediakan adalah Tunnel Aquarium atau biasa juga disebut Under Sea Aquarium dengan panjang 15 meter dan berada di kedalaman 5 meter di bawah permukaan air. Apa sih itu? Bentuknya seperti terowongan gitu (ya iya, namanya aja tunnel), jadi kita harus menyusuri tangga untuk menjelajahi si akuarium raksasa. Begitu selesai menyusuri sekitar 15 atau 20-an anak tangga, kita akan langsung disuguhi pemandangan bawah laut yang cantik. Terumbu karang yang tumbuh sempurna, ikan dari berbagai jenis, bulu babi, bahkan kami sempat menjumpai mahluk seperti kuda laut tapi berjalan ngesot, mm perpaduan antara kuda laut dan belut-lah ya.
Eksplor Laut Tunnel Aquarium
Salah satu fasilitas yang disediakan adalah Tunnel Aquarium atau biasa juga disebut Under Sea Aquarium dengan panjang 15 meter dan berada di kedalaman 5 meter di bawah permukaan air. Apa sih itu? Bentuknya seperti terowongan gitu (ya iya, namanya aja tunnel), jadi kita harus menyusuri tangga untuk menjelajahi si akuarium raksasa. Begitu selesai menyusuri sekitar 15 atau 20-an anak tangga, kita akan langsung disuguhi pemandangan bawah laut yang cantik. Terumbu karang yang tumbuh sempurna, ikan dari berbagai jenis, bulu babi, bahkan kami sempat menjumpai mahluk seperti kuda laut tapi berjalan ngesot, mm perpaduan antara kuda laut dan belut-lah ya.
Penampakan Tunnel Aquarium |
Ekspresi Takjub Liat Ikan Badut Muncul-Muncul dari Terumbu Karang |
Menyusuri Anak Tangga Sehabis Eksplor Tunnel Aquarium |
Eksplor Laut dengan Glass Bottom Boat
Selain Tunnel Aquarium, Pulau Putri juga menyediakan Glass Bottom Boat untuk menyelami lautan. Sama dengan Tunnel Aquarium, kita juga harus menuruni tangga sekitar 2 - 2,5 meter untuk mencapai lambung kapal yang didesign dengan meletakkan kaca tembus pandang di sebelah kanan dan kiri. Di tengah lambung kapal, disediakan tempat duduk dari kayu yang cukup untuk 2 orang. Untuk sekali perjalanan, kapal ini bisa menampung hingga 20 orang sekaligus.
Saat naik ke kapal, kami sudah super semangat karena akan melihat biota bawah laut dengan lebih jelas. Tapi yang terjadi setelah 10 menit kapal berlayar, tak jua ada biota yang nampak. Mungkin karena kaca yang buram. Pun ada karang dan ikan yang terlihat, warnanya tak nampak sempurna. Kaca benar-benar menghalangi pandangan kami. Mm, saran saya sih, pengelola perlu menemukan cara baru untuk membersihkan kaca-kaca pada lambung kapal ini. Jadi pengunjung tidak kecewa saat memilih menaiki perahu ini membelah laut di Kepulauan Seribu.
Bermain Sport Water
Aneka Sport Water juga di sediakan di Pulau Putri ini, antara lain : Kano, Water Bee, Water Boom alias perosotan yang langsung nyebur ke laut, Banana Boat, dan lain-lain. Pilihan saya berhenti pada banana boat. It was pretty amazing when i ride it in Bali, so why i don't do it again?
Setelah mengumpulkan massa sebanyak 4 orang plus mendaftar seharga Rp 363.000 untuk 5 orang, peralatan wajib untuk banana boat pun dibagikan. Apa itu? Life vest. Hhe. Life vest yang disediakan untuk bermain banana boat jauh lebih bagus dibandingkan dengan yang disewakan untuk snorkeling. Mungkin karena kami akan menyusuri area laut dalam juga sehingga safety factor disetting lebih besar daripada sekadar snorkeling di laut dangkal.
Oh ya, kami diperbolehkan untuk mengajak satu orang teman sebagai tim dokumentasi yang nantinya ikut di speed boat penarik banana. Setelah kami dan kru dokumentasi siap, perjalanan pun dimulai. Dan, surprise : ternyata menakutkan. lebih menakutkan dibanding naik roller coaster. Mungkin karena saya merasa insecure dengan laut dalam ya. Jadilah saya teriak-teriak ketakutan sepanjang perjalanan. Hhe..
Kenapa Pas Saya Merem Sih? |
Berbeda dengan saya, 4 orang lain yang jago berenang menikmati tiap liukan banana boat dengan gembira. Bahkan mereka sempat berjoget-joget di atas banana boat. Bikin saya makin ngeri. Hhu. Tidak hanya itu, pengemudi speed boat kian menjadi-jadi dari menit ke menit. Meliuk kanan-kiri, menantang ombak besar, dan berakhir menceburkan kami di tengah laut dalam.
Emaaaaaaak. Saya yang gak bisa berenang, kelagepan mencari pegangan. Beruntung seorang teman langsung sigap menarik saya untuk muncul ke permukaan, Bhawika namanya (makasih lho Bhaw. Hhi). "Langkah pertama : jangan panik, jangan panik." Ia mengucap mantra itu terus sambil memegangi life vest saya. Hha. Setelah saya cukup tenang, ia mencoba berenang ke arah speed boat sesuai arahan si pengemudi. Tapi yang terjadi, kami bergerak super lambat. Satu orang teman yang lain, Rifan, membantu dari arah yang lain. Tetap lambat bergerak. Satu orang lagi, Asong, membantu dari belakang. Tetap bergerak lambat. Satu orang lain, Mecin alias Nando yang sudah 1 atau 1,5 meter lebih dulu di depan kami mulai berteriak, "Buruan, Be*o." Sambil tersenyum. "Lu gak liat apa ini berat?" Kata yang lain. Saya terkekeh, antara heran kenapa gak gerak dan sedikit malu.
Akhirnya Nando balik kucing untuk menarik kami berempat. Barulah bisa bergerak sedikit lebih cepat. Hahaha.. Kamipun selanjutnya diinstruksikan untuk naik lagi ke banana boat. Dan perjalanan dilanjutkan, kembali ke dermaga. Cukup sekali aja diceburinnya. Terlalu ngeri dan kasihan yang rescue saya. Wkwkwk.
Perjalanan berakhir dengan cerita, "Laily kaku banget pas diceburin, sampe perlu 4 orang buat narik." Wkwkwk. Maafkan. Tapi saya gak kapok kok main yang aneh-aneh lagi sama kalian. Tengkiyuuu Gengs.
Nah. Itu dia keseruan lain di Pulau Putri. Cuma butuh 7 jam, dan itu cukup banget untuk membuat suntukmu hancur, stresmu kabur, galaumu terkubur, move on-mu gak hancur. Hhi. Yuk yuk menjelajah Pulau Putri.
Emaaaaaaak. Saya yang gak bisa berenang, kelagepan mencari pegangan. Beruntung seorang teman langsung sigap menarik saya untuk muncul ke permukaan, Bhawika namanya (makasih lho Bhaw. Hhi). "Langkah pertama : jangan panik, jangan panik." Ia mengucap mantra itu terus sambil memegangi life vest saya. Hha. Setelah saya cukup tenang, ia mencoba berenang ke arah speed boat sesuai arahan si pengemudi. Tapi yang terjadi, kami bergerak super lambat. Satu orang teman yang lain, Rifan, membantu dari arah yang lain. Tetap lambat bergerak. Satu orang lagi, Asong, membantu dari belakang. Tetap bergerak lambat. Satu orang lain, Mecin alias Nando yang sudah 1 atau 1,5 meter lebih dulu di depan kami mulai berteriak, "Buruan, Be*o." Sambil tersenyum. "Lu gak liat apa ini berat?" Kata yang lain. Saya terkekeh, antara heran kenapa gak gerak dan sedikit malu.
Akhirnya Nando balik kucing untuk menarik kami berempat. Barulah bisa bergerak sedikit lebih cepat. Hahaha.. Kamipun selanjutnya diinstruksikan untuk naik lagi ke banana boat. Dan perjalanan dilanjutkan, kembali ke dermaga. Cukup sekali aja diceburinnya. Terlalu ngeri dan kasihan yang rescue saya. Wkwkwk.
Perjalanan berakhir dengan cerita, "Laily kaku banget pas diceburin, sampe perlu 4 orang buat narik." Wkwkwk. Maafkan. Tapi saya gak kapok kok main yang aneh-aneh lagi sama kalian. Tengkiyuuu Gengs.
Nah. Itu dia keseruan lain di Pulau Putri. Cuma butuh 7 jam, dan itu cukup banget untuk membuat suntukmu hancur, stresmu kabur, galaumu terkubur, move on-mu gak hancur. Hhi. Yuk yuk menjelajah Pulau Putri.
Notes : Pulau ini terbilang sepi pengunjung. Saat kesana, saya hanya menjumpai sekitar 15 orang turis lokal dan luar negeri (banyakan luar negerinya sih). So, it's perfect for employee gathering or release stress.
0 komentar: