Menjelajah Kota dengan Cepat, Murah, dan Rute Bebas Tanpa Batas

15:59:00 It's Leblung 0 Comments

Dewasa ini, transportasi semakin mudah digenggam. Jikalau dulu, kita harus mencapai titik atau lokasi tertentu barulah bisa menikmat fasilitasi angkutan umum baik mobil, ojek, maupun bis kota. Kini, duduk manis di rumah pun sudah bisa dihampiri oleh si abang penyedia jasa transportasi. Pilihan baru ini tentu bak air embun di tengah padang sahara yang panas dan kering. Ya. Untuk mencapai meeting point, berdesak-desakan dengan penumpang lain, bau keringat, dan armada yang tak jarang "belel" alias butut segera digantikan dengan kenyamanan armada baru, driver yang baik hati lagi ramah, serta privasi.

Dewasa ini, transportasi semakin mudah digenggam. Tidak hanya tipe taksi yang memang sedari dulu menyediakan jasa panggilan, namun juga kendaraan tipe motor dua, dan mobil berbagai jenis kini bisa diorder dengan mudah dengan beberapa klik melalu smartphone. Ya. Big applouse untuk rekan-rekan yang berhasil membuat aplikasi sedemikian keren sehingga kita bisa terhubung dengan para driver dengan cara yang ajaib alias cepat dan mudah. 

Go-Jek

Rewelnya Khalayak Ramai

Keluhan-keluhan yang dulu muncul semacam, "Musti jalan jauh dulu keluar kompleks buat dapet angkot ato ojek. Males banget.", "Angkot tuh baunya gak nahan, keringet segitu banyak orang dicampur jadi satu, apalagi kalo ada yang dari pasar bawa belanjaan segambreng.", "Mobilnya butut, nggak aman. Ngetem (berhenti menunggu penumpang) lama pula!", "Musti pindah-pindah angkot buat ke tempat tujuan," "Mahal kalo naik taksi meski emang enak sih privasi terjaga," "Tukang ojeknya gak tau jalan, " mulai terkikis habis dengan perkembangan dunia per-transportasi-an yang sudah dikawinkan dengan kemajuan teknologi.

Sebut saja aplikasi Go-Jek rintisan Nadiem Makarim, dengan hanya beberapa klik untuk mengisi lokasi pemesan dan tempat tujuan, kita sudah bisa langsung mendapat driver dengan dandanan rapi nan menhijaukan mata (helm dan jaket warna ijo, bray. Gak mungkin mata lo jadi warna pink kan? haahha). Tidak hanya mengantar kita, aplikasi ini sudah jauh berkembang dengan menyediakan fitur-fitur yang lain macam Go-Food, Go-Box, Go-Clean, Go-Glam, dan lainnya. Aih. Hidup makin mudah aja, bray.

Sumber : autoevolution.com

Nah, kalo kamu prefer naik mobil biar gak kepanasan dan make-up pada luntur, kamu bisa memesan taksi via Grab Taxi. Jika itu belum cukup dan kamu pengen merasakan sensasi jenis mobil yang lain, kamu bisa melakukan pemesanan menggunakan Uber.

Yap. Aplikasi yang bekerja sama dengan berbagai rental mobil ini menyediakan berbagai jenis mobil. So, kamu bisa merasakan sensasi naik mobil mobilio, jazz, brio, avanza, dan lain-lain. Bahkan satu waktu temen saya pernah tuh beruntung dapat armada yang masih gress. Baru keluar dari oven. Hhe. Uber juga bisa dibilang lebi flexible, kamu bisa minta si driver untuk muter-muter alias nambah destinasi menjadi beberapa tempat. Hal ini tidak lain dan tidak bukan karena metode perhitungannya menggunakan sistem argo layaknya taksi. Jadi berapa meter yang ditempuh dikalikan tarif per meternya.

Uniknya UBER

Nah, perlu diketahui bahwa hasil dari mengobrol sepanjang perjalanan dengan Mas Driver sewaktu ke Lembang, ternyata ada dua jenis tarif : tarif normal dan tarif mahal. Tarif mahal ini bisa diberlakukan oleh si driver saat weekend atau di lokasi yang tingkat ketersediaan driver atau armadanya rendah. Yah semacam biaya kemahalan di gaji kita, bray. Misal penempatan kota malang = Rp 3.000.000, maka di Surabaya menjadi Rp 3.500.000 karena Surabaya adalah ibu kota provinsi, tentu biaya hidup lebih mahal.

Sewa Motor di Bandung

Nah, tapi ada satu lagi nih model transportasi yang layak dipertimbangkan dan dibanding-bandingkan dengan model-model transportasi di atas. Apakah itu? Sewa Motor. Yapp. Tidak lain dan tidak bukan, model ini setipe dengan sewa mobil. 

Kenapa saya menyandingkan model ini dengan model transportasi yang ada? Tidak lain dan tidak bukan karena satu hari yang lalu alias kemarin saya baru mencoba menyewa motor dari salah satu persewaan khusus motor di kota Bandung. Nekat dan sedikit gila kata seorang teman, secara saya belom pernah menjelajah kota Bandung seorang diri dengan mengendarai motor. Biasanya ada Mas Pacar yang setia mengantar atau Mas-Mas dan Bapak-Bapak Driver Angkot, Go-Jek, Grab Taxi, atau Uber yang ikhlas mengantar. hhe. Berbekal pede, kepo motoran sendiri di kota kreatif, serta sedikit nekat akhirnya saya memutuskan untuk menyewa sebuah motor Vario dengan label "Motor Lama". 

Ya. 1 hari sebelumnya, Jum'at 10 Juni 2016 saya iseng-iseng gugling persewaan motor di Bandung, ternyata banyak juga loh. Jauh dari dugaan saya bahwa kota ini akan memiliki minim persewaan motor bahkan mungkin tidak ada sama sekali karena area yang saya sasar lumayan jauh dari Lembang yang notabene adalah area wisata.

Hasil pencarian sewa motor di Bandung

Maksudnya, berbeda dengan Bali dan Jogja yang memang terkenal kota wisata, Bandung hanya memiliki wisata di area Lembang. ini berarti akan sulit menemukan persewaan motor beda dengan di Jogja dan Bali. Nah, setelah itu, langkah pemesanan hanya cukup mengirimkan nama, alamat meeting point, jam, dan tipe motor yang diinginkan. Yapp, mereka menyediakan jasa antar jemput motor, jadi hampir sama dengan Go-Jek, Grab, dan Uber ya. Armada bisa menghampiri dimanapun kalian berada. Ya meski beberapa rental menetapkan charge jika meeting point lebih dari 20 km dari markas mereka. Tapi tenang bray, charge ini berlaku sukarela alias setipe dengan tips. "Berapapun lu kasih, gua terima" (ya asal jangan pelit-pelit amatlah yaa. hhi). Setelah itu akan ada balasan apakah armada tersedia. Jika ya, kamu tinggal menunggu si armada datang di waktu yang telah kamu tentukan di awal.

Saya yang berdomisili di Purwakarta memilih meeting point di Balubur Town Square yang tidak lain dan tidak bukan adalah pemberhentian travel yang mengantar saya dari Purwakarta ke Bandung. Sayangnya, si abang kurir yang sudah berinisiatif datang lebih awal terjebak macet di sekitaran Jalan Jakarta, Bandung, alhasil saya perlu menunggu sekitar 15-20 menit hingga akhirnya Vario pesanan saya datang. Warna biru, lengkap dengan helm, dan mantel. Mm, catatan untuk kamu yang ingin menyewa, bawa mantel sendiri karena mantel yang disediakan adalah mantel ekonomis, tipis, dan tidak necis. hhe. Untuk helm, kamu bisa minta dua kok, jadi kalau berniat pergi berduaan dengan teman, pacar, atau musuh, tetap bisa nyaman tanpa takut ditilang atau riweuh bawa-bawa helm sendiri.

Untuk harga, ada 2 tipe yang ditawarkan : sewa harian (24 jam) atau sewa per jam. Untuk sewa harian, harga dibanderol Rp 75.000 hingga 85.000/ hari untuk varian motor lama dan Rp 90.000 untuk varian motor baru. Sedangkan untuk per jam,  1 jam pertama adalah Rp 20.000 dan Rp 6.000 pada jam berikutnya. Karena males berhitung, saya langsung memilih jenis sewa harian. Jadilah setelah si Mas Kurir mengecek KTP dan SIM serta memfotonya (ini wajib ditunjukkan ya), saya menyodorkan uang Rp 80.000. STNK pun dialih tangankan.

Okayy. Siap menjelajah isi kotaaa. Wait, saya berencana pulang jam 17.00 WIB, mulai sewa pukul 12.00 WIB. Hanya 5 jam saja. Jika bayar dengan jenis perjam, duit yang saya bayarkan adalah Rp 20.000 + (4 x Rp 6.000) = Rp 44.000. Yaaaah. Lebih murah Rp 36.000. Tapi apalah daya transaksi sudah dilakukan.

Saya meneruskan perjalanan. Terhitung ada 6 destinasi yang saya kunjungi : tempat print label di Jl Cikapayang, Toko Aksesoris di Jalan Otista, Toko Manik-manik di Jalan Otista (jarak 200 m dari destinasi sebelumnya), Rumah Ibu Penjahit di Perumahan Permata Cimahi, Penjual Ubi Cilembu, dan Balubur Town Square lagi untuk mengembalikan motor. Jika di total, jauh perjalanan yang saya tempuh adalah 20,3 km dengan 6 tempat pemberhentian dan waktu tunggu sekitar 140 menit.
Nah, lalu saya compare dengan Go-Jek atau Uber, berikut hasilnya :

Go Jek vs Uber vs Sewa Motor

So, boleh dong lain kali coba cara baru saya, "Sewa Motor." Tapi perlu dicatat, mending memilih motor varian baru, nampaknya si armada akan lebih enak untuk ditunggangi. ^.^

Selamat mencoba!

You Might Also Like

0 komentar: